Faktanusa.com, Balikpapan – Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kota Balikpapan (BPPDRD) berpotensi berdampak signifikan terhadap penerimaan retribusi daerah di Kota Balikpapan. Menyusul diterapkannya Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.

Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kota Balikpapan (BPPDRD), Idham Mustari mengatakan, ada beberapa sektor-sektor utama seperti pariwisata, hotel, dan restoran yang diprediksi akan merasakan dampak signifikan akibat kebijakan tersebut.

“Pengurangan anggaran besar-besaran dalam berbagai kegiatan, seperti acara besar dan seminar yang melibatkan peserta dari luar daerah, merupakan bagian dari kebijakan efisiensi,” ujarnya, Sabtu (22/3/2025).

Dikatakannya, banyak sektor, terutama pariwisata dan perhotelan, yang selama ini sangat bergantung pada kegiatan tersebut, kini harus siap menghadapi penurunan pemasukan yang cukup besar.

“Selama ini Kota Balikpapan dikenal sebagai tuan rumah bagi berbagai konferensi, seminar, serta acara dinas besar yang dihadiri banyak peserta dari luar kota,” jelasnya.

Idham menambahkan, kegiatan-kegiatan semacam ini tidak hanya mendatangkan pendapatan bagi sektor perhotelan, tetapi juga menyumbang pada kas retribusi daerah. Tapi dengan adanya pengurangan aktivitas tersebut, sektor-sektor yang bergantung padanya dipastikan akan merasakan dampak.

“Acara besar ini selalu menjadi salah satu sumber utama pendapatan untuk sektor pariwisata dan perhotelan. Tanpa acara seperti itu, pemasukan dari kedua sektor ini tentu akan menurun,” tukasnya.

Sektor pariwisata, sambungnya, juga menjadi yang paling terpengaruh dengan kebijakan ini. Dimana, berkurangnya acara besar akan menyebabkan berkurangnya jumlah wisatawan yang datang ke Balikpapan.

“Dampaknya, acara besar yang biasa dihadiri peserta dari luar daerah. Termasuk seminar dan konferensi, juga akan menurunkan jumlah pengunjung kota ini,” ungkapnya.

Disisi lain, sektor perhotelan di Balikpapan pun tak luput dari dampak tersebut. Beberapa hotel yang biasanya dipenuhi oleh tamu yang datang untuk acara besar kini melaporkan penurunan tingkat hunian kamar yang signifikan. Bahkan, sejumlah hotel mengaku jumlah tamu mereka menurun dalam beberapa bulan terakhir.

“Hotel-hotel di Balikpapan sekarang lebih sepi, dengan tingkat hunian yang menurun drastis. Ini jelas berpengaruh terhadap pemasukan dari sektor pariwisata dan perhotelan,” tukasnya.

Namun demikian, meski sektor-sektor ini menghadapi tantangan besar, Idham menegaskan, pihaknya tetap optimis bahwa kota Balikpapan dapat beradaptasi. Ia mendorong pelaku usaha di sektor pariwisata dan perhotelan untuk mulai menggali potensi lokal guna menarik wisatawan.

“Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan potensi pariwisata lokal yang lebih terjangkau, serta menggelar acara yang lebih kecil namun tetap menarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Idham menambahkan, pentingnya pemanfaatan teknologi dan media digital untuk memperluas jangkauan promosi. Dengan memanfaatkan platform online, sektor perhotelan dan pariwisata bisa tetap menjangkau audiens yang lebih luas meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Walaupun dampak kebijakan efisiensi anggaran ini dirasakan dalam jangka pendek, Idham berharap situasi ini akan membaik seiring waktu. Ia mengimbau kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi dampak tersebut.

“Pemkot Balikpapan  dapat merumuskan kebijakan yang mendukung sektor-sektor terdampak. Seperti insentif dan program promosi untuk sektor perhotelan dan pariwisata'” harapnya.

Selain itu,, Pemkot Balikpapan juga berencana akan meningkatan kualitas destinasi wisata lokal serta memperkenalkan program-program baru yang lebih menarik untuk wisatawan domestik, guna menjaga perputaran ekonomi di tengah kondisi yang lebih sulit.

“Meskipun kebijakan efisiensi anggaran ini memberikan tantangan bagi beberapa sektor penting di kota Balikpapan, strategi adaptasi yang tepat dapat membantu sektor-sektor tersebut bertahan dan memulihkan ekonomi daerah dalam jangka panjang,” pungkasnya. (Adv/Nil)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *