DKC Garda Bangsa Kota Balikpapan Minta Sekolah Tatap Muka Januari 2021 Dikaji Ulang

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan – Pengurus Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Garda Bangsa Kota Balikpapan meminta kepada kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota Balikpaoan untuk mengkaji kembali pembelajaran tatap muka pada tahun 2021, karena terus meningkatnya kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur khususnya di Kota Balikpapan.
Ketua DKC Garda Bangsa Kota Balikpapan Yandi Irwan menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka harus dipikirkan dengan matang dampak yang akan terjadi.
Masih banyak orang tua yang belum setuju jika sekolah mengadakan pembelajaran tatap muka. Karena orang tua khawatir para murid/siswa tertular Covid-19.
“Kami menerima banyak sekali masukkan dari orang tua murid/siswa yang khawatir jika sekolah jadi dibuka kembali bulan depan.
Mereka merasa keberatan dan menolak adanya pembelajaran tatap muka, karena takutnya penularan Covid-19. Yang tidak tau asalnya.” kata Yandi Irwan. Sabtu (26/12/2020).
“Wabah belum selesai, kedaruratan bencana masih terus berlangsung. Lajunya penyebaran kasus Covid-19 di Kota Balikpapan belum dapat dikendalikan, penularan masih tinggi. Hal ini semakin diperparah dengan terbatasnya pemeriksaan pandemi Coronavirus Disease (PCR) serta tingginya kasus Orang Tanpa Gejala (OTG)” ujarnya.
“kesehatan dan keselamatan murid/siswa lebih utama. Jadi alangkah baiknya jika pembelajaran tetap dilakukan secara dalam jaringan (daring) hingga kurva angka Covid-19 menurun dan landai.” jelas Irwan biasa di sapa .
Dia juga menyebut, berdasarkan informasi dari pemerintah pusat, vaksin Covid-19 baru tersedia pada Januari 2021. Sebelum vaksin tersebut ada, maka benteng pertahanan melawan Covid-19 yang paling ampuh adalah penerapan protokol kesehatan.
Sementara Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Garda Bangsa Kota Balikpapan Sadam Riski menyatakan bahwa Covid-19 sampai saat ini belum terkendali, sehingga menjadi pertimbangan langkah untuk pembukaan Pembelajaran Tatap Muka di awal tahun 2021 nanti.
“Harus di kaji betul apakah tahun 2021 sudah bisa pembelajaran tatap muka.” Kata Sadam Riski.
“Apakah guru menjamin keselamatan murid/siswa dalam pembelajaran tatap muka. Guru dan tenaga pendidik perlu dilakukan Sweb Test. Kecuali awal tahun sudah ada vaksin, nanti guru-guru yang perlu diprioritaskan yang mendapat Vaksin, ” jelasnya.
Penulis & Editor : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top