
Faktanusa.com, Sangatta – Kabupaten Kutai Timur menyimpan peluang strategis untuk mendiversifikasi perekonomian daerah melalui optimalisasi lahan tidur yang luas. Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan, melihat potensi pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan sebagai pelengkap bagi sektor pertambangan dan kelapa sawit yang telah menjadi tulang punggung ekonomi selama ini. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan struktur ekonomi yang lebih berimbang dan tahan terhadap fluktuasi pasar komoditas global.
Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah wawancara di Sangatta. Paembonan mengungkapkan, di balik ketergantungan pada tambang dan sawit, Kabupaten Kutim sebenarnya menyimpan peluang ekonomi yang sangat besar di sektor pertanian yang lebih beragam dan berkelanjutan. Sayangnya, peluang emas ini belum dijamah secara serius.
“Kutim ini punya lahan tidur yang sangat besar, sangat luas, yang sampai hari ini kita tidak manfaatkan,” ujarnya dengan nada prihatin. Minggu (16/11/2025).
Pernyataan ini mengidentifikasi aset produktif yang belum tergarap optimal. Keberadaan lahan tidur yang luas justru merupakan peluang strategis untuk mengembangkan lumbung pangan baru yang dapat berkontribusi tidak hanya bagi perekonomian daerah, tetapi juga mendukung ketahanan pangan regional. Potensi ini menjadi modal dasar untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Ia menekankan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagai negara tropis merupakan keunggulan komparatif yang tidak dimiliki oleh banyak negara maju sekalipun. Keunggulan alamiah ini, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang andal.
“Sementara kita tahu sendiri, kita kan berada di negara tropis. Kita nggak perlu ada musim dingin, musim salju, nggak ada. Sepanjang 12 bulan, apapun bisa kita tanam. Iya kan?” kata Paembonan.
Kondisi iklim tropis yang memungkinkan aktivitas pertanian sepanjang tahun merupakan keunggulan kompetitif yang signifikan. Karakteristik ini memungkinkan berbagai jenis komoditas pertanian dapat dibudidayakan dengan rotasi yang terencana, sehingga mampu menciptakan produktivitas yang tinggi dan kontinuitas pasokan yang stabil.
Lebih lanjut, politikus tersebut mencontohkan perlunya pendekatan yang ilmiah dan melibatkan ahli untuk menyusun strategi pertanian yang tepat guna, sesuai dengan karakteristik tanah dan iklim setempat. Hal ini untuk memastikan bahwa pembukaan lahan tidak dilakukan secara serampangan, tetapi berdasarkan kajian yang matang.
“Kita panggil ahli pertanian dari IPB Bogor misalnya. “Bulan ini sampai bulan ini tanam apa yang bagus?, Kondisi tanahnya, ini cocok untuk apa?”, Iya kan?” imbuhnya.
Usulan melibatkan pakar dari Institut Pertanian Bogor menunjukkan keseriusan dalam membangun sektor pertanian berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendekatan ilmiah ini akan memastikan bahwa pemanfaatan lahan tidur dilakukan secara optimal dengan mempertimbangkan kesesuaian lahan, pola tanam, dan kelayakan ekonomi, sehingga hasilnya dapat maksimal dan berkelanjutan.
Paembonan meyakini bahwa semua tantangan dalam membangun sektor pertanian baru ini dapat diatasi dengan komitmen dan perencanaan yang matang. Kunci utamanya terletak pada kemauan politik dan kerja sama semua pihak.
“Bisa kawan, Tinggal niat, Iya kan? Niati dulu, kerjakan, rencanakan, komunikasi dengan semua pihak. insya Allah pasti ada,” pungkasnya dengan penuh keyakinan.
Keyakinan ini mencerminkan optimisme bahwa dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, potensi lahan tidur yang luas dapat diubah menjadi aset produktif yang tidak hanya mendiversifikasi perekonomian daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (ADV)
![]()


