Faktanusa.com, Sangatta — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan budaya literasi di kalangan pelajar. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan berbagai satuan pendidikan untuk mendorong siswa lebih dekat dengan dunia membaca sejak usia dini.

Kepala Dispusip Kutim, Ayub, menjelaskan bahwa kegiatan kunjungan sekolah ke perpustakaan daerah sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan secara rutin. Meskipun belum memiliki jadwal tetap, pola kunjungan tersebut tetap berjalan efektif melalui koordinasi antara pihak sekolah dan Dispusip.

“Selama ini kunjungan sekolah sudah rutin, meski tidak ada jadwal baku. Semua sekolah bisa mengajukan permohonan. Kami memang membangun kerja sama agar literasi siswa makin berkembang,” ujar Ayub. Jum’at (14/11/2025)

Menurut Ayub, mekanisme yang diterapkan Dispusip Kutim relatif sederhana namun tetap mengikuti prosedur resmi. Pihak sekolah diminta mengajukan surat resmi sebelum melaksanakan kegiatan literasi atau kunjungan ke perpustakaan daerah. Melalui sistem ini, sekolah diberikan keleluasaan untuk menentukan waktu kegiatan tanpa mengganggu proses belajar mengajar.

“Tidak ada jadwal khusus karena kami menyesuaikan dengan kesiapan sekolah. Mereka selalu bersurat untuk mengusulkan pengembangan literasi siswa, dan kami selalu terbuka menerima,” tambahnya.

Ayub menilai bahwa antusiasme sekolah dalam berinteraksi dengan perpustakaan daerah menunjukkan meningkatnya kesadaran pentingnya literasi di kalangan pelajar Kutai Timur. Ia menyebutkan bahwa semakin banyak sekolah yang aktif meminta pendampingan maupun fasilitasi kegiatan literasi dari Dispusip.

“Kami berharap kegiatan ini terus berjalan. Semakin banyak anak-anak datang ke perpustakaan, semakin kuat budaya membaca tumbuh di Kutai Timur,” tegasnya.

Selain itu, Ayub juga menyampaikan apresiasi kepada para guru dan kepala sekolah yang konsisten mengarahkan siswa untuk memperluas wawasan melalui kegiatan membaca. Menurutnya, peran pendidik sangat krusial dalam memperkenalkan literasi sebagai kebutuhan dasar dalam proses pembelajaran.

“Dukungan guru dan kepala sekolah sangat berarti. Mereka adalah penggerak utama yang membawa murid-muridnya mengenal dunia literasi lebih dekat,” ungkap Ayub.

Ia meyakini bahwa kolaborasi antara Dispusip Kutim dan satuan pendidikan tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi pembelajar yang kritis dan berwawasan luas. Dengan terus memperkuat kerja sama tersebut, Ayub optimistis Kutai Timur dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang produktif dan berbudaya literasi tinggi.

Melalui berbagai program dan kunjungan yang difasilitasi, Dispusip Kutim berharap perpustakaan daerah tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga pusat pembelajaran yang inspiratif bagi siswa di seluruh wilayah Kutai Timur. (Adv/Shin/**)

Loading