Faktanusa.com, Samarinda – Kehadiran Keterwakilan perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2024-2029 mengalami penurunan signifikan. Dari 55 anggota DPRD Kaltim, hanya 8 orang atau sekitar 14,54% di bawah target pemerintah yang menetapkan kuota 30% bagi perempuan di parlemen.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Damayanti angkat bicara, kemajuan perempuan di jajaran eksekutif provinsi sangat menggembirakan, karena sejumlah perempuan yang saat ini mengisi posisi penting, seperti Sekretaris Daerah Sri Wahyuni, Sekretaris DPRD Nurhayati Usman, serta pimpinan rumah sakit daerah seperti dr. Indah Puspitasari serta drg. Shanty Sintessa Wulaningrum di RS Mata.
“Bu Sri Wahyuni sebagai Sekdaprov, itu jabatan tertinggi dalam birokrasi provinsi. Itu sudah menunjukkan perempuan bisa dipercaya, bisa memimpin, dan bisa memberi warna di pemerintahan,” ujar Damayanti saat di temui di gedung E DPRD Kaltim, Senin (19/5/2025).
“Beararti kalau kita melihat komposisi perempuan di jajaran Pemprov Kaltim saat ini, saya rasa itu luar biasa. Beberapa posisi strategis justru dipegang oleh perempuan,” sambungnya.
Meski keterwakilan perempuan di kursi legislatif berkurang, posisi perempuan di unsur pimpinan DPRD Kaltim cukup signifikan seperti empat wakil ketua, dengan dua di antaranya Perempuan.
Pada periode 2019–2024 terdapat 8 legislator perempuan di DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Kini, jumlah itu menyusut menjadi hanya 7 orang.
“Khusus di Dapil Balikpapan, sebelumnya ada dua legislator perempuan. Tapi sekarang hanya satu yang lolos. Sendirian,” ujarnya prihatin.
Menurut Damayanti, penurunan ini bukan hanya sekadar angka, tetapi mencerminkan tantangan besar dalam memperkuat suara dan perspektif perempuan dalam pengambilan keputusan politik.
“Suara perempuan di legislatif jadi kurang gaung. Padahal kita tahu, banyak isu strategis kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial yang membutuhkan perspektif perempuan,” kata Damayanti yang dikenal vokal dalam isu dunia pendidikan di kaltim.
Meski kecewa dengan penurunan jumlah, Damayanti tetap memberikan apresiasi kepada tujuh legislator perempuan yang berhasil lolos ke DPRD Kaltim periode ini. Karena keberhasilan mereka adalah hasil dari perjuangan dan kepercayaan besar dari masyarakat.
“Saya tetap apresiasi karena ini bukan hal yang mudah. Mereka mendapat kepercayaan dari masyarakat, dari keluarga, dari suami. Itu bukan perjuangan ringan, perempuan yang terpilih mampu saling menguatkan dan menunjukkan kapasitas, terlepas dari latar belakang mereka yang beragam,” ungkapnya.
“Sebagian mungkin masih tahap belajar, karena berasal dari latar belakang berbeda. Tapi ini adalah kesempatan untuk bertumbuh. Semoga ke depan bisa lebih banyak lagi perempuan yang terjun ke dunia politik dan benar-benar membawa aspirasi perempuan,” ujarnya optimis.
Damayanti berharap para legislator perempuan dapat saling memperkuat dan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dan memperjuangkan isu-isu yang berpengaruh bagi perempuan dan masyarakat luas di Kalimantan Timur.
Damayanti yang membidangi kesehatan, pendidikan, dan sosial, akan berkomitmen untuk terus menyuarakan kebutuhan perempuan dan anak di Kalimantan Timur. (Adv/**)