BPN Kaltim Siap Wujudkan Peta ZNT Terintegrasi Melalui Program ILASPP

Loading

Faktanusa.com, Samarinda — Dalam upaya mendukung terwujudnya sistem informasi pertanahan yang terintegrasi dan akurat, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Kalimantan Timur mengikuti rapat persiapan pelaksanaan kegiatan Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah (ZNT), Senin (4/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program nasional Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Rapat yang digelar secara daring melalui video konferensi ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kanwil BPN Kaltim, Fahmi Nasrullah, beserta jajarannya. Mereka turut bergabung dengan para peserta dari berbagai wilayah lain di Indonesia yang juga menjadi bagian dari pelaksanaan program ILASPP.

Program ILASPP merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan memperkuat sistem administrasi pertanahan dan perencanaan tata ruang melalui pemanfaatan teknologi informasi serta pemutakhiran data spasial. Salah satu komponen penting dari program ini adalah pembuatan Peta Zona Nilai Tanah (ZNT), yang akan menjadi dasar dalam penentuan nilai tanah di berbagai wilayah dan mendukung penyusunan kebijakan publik, penghitungan pajak, serta proses pengadaan tanah secara lebih objektif dan transparan.

Dalam arahannya, Direktur Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan, Agustin Iterson Samosir, menekankan pentingnya konsolidasi data sebagai langkah awal menuju terciptanya satu data peta yang terpadu.

“Lakukan konsolidasi data agar kita dapat mewujudkan satu data peta yang terintegrasi. Segera agendakan sosialisasi serta persiapan teknis kegiatan ILASPP agar pelaksanaannya dapat berjalan efektif dan tepat sasaran,” tegas Agustin di hadapan peserta rapat.

Ia juga meminta seluruh jajaran di daerah untuk segera melakukan inventarisasi atas hak kepemilikan tanah maupun aktivitas lain yang berkaitan dengan pembuatan serta pembaruan Peta ZNT. Hal ini dianggap penting demi memastikan seluruh informasi yang digunakan dalam pembuatan peta benar-benar akurat, mutakhir, dan sesuai dengan kondisi lapangan.

Sementara itu, Fahmi Nasrullah menyatakan kesiapan jajarannya dalam mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini di Kalimantan Timur. Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antar bidang teknis dan koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar tujuan program ILASPP dapat tercapai secara optimal.

“Kami di BPN Kalimantan Timur akan segera menindaklanjuti hasil rapat ini dengan menyusun rencana kerja, termasuk melakukan sosialisasi internal dan eksternal terkait pentingnya Peta ZNT sebagai basis perencanaan pembangunan dan pengelolaan pertanahan ke depan,” ujar Fahmi.

Pembuatan Peta ZNT sendiri merupakan proses yang kompleks dan memerlukan keterlibatan banyak pihak, mulai dari pengumpulan data di lapangan, analisis nilai tanah berdasarkan transaksi dan peruntukan, hingga pemetaan dalam sistem informasi geospasial. Dengan adanya program ILASPP, diharapkan proses ini menjadi lebih sistematis, berbasis teknologi, dan terintegrasi secara nasional.

Kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan reformasi agraria dan percepatan digitalisasi layanan pertanahan yang transparan, akuntabel, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.


#KaltimValid2025
#ZonaIntegritas
#ATRBPNMajudanModern
#MelayaniProfesionalTerpercaya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top