Faktanusa.com, Balikpapan – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan telah mempersiapkan berbagai langkah dalam rangka pengendalian inflasi maupun kebutuhan uang yang beredar ke masyarakat selama Puasa Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Telah dipaparkan dalam acara Bincang Bareng Media yang diadakan di Kantor BI Balikpapan Jalan Jend. Sudirman, Kota Balikpapan Kamis (21/4/2022), Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Raden Bambang Setyo Pambudi menyampaikan beberapa poin terkait perkembangan ekonomi terkini, upaya pengendalian inflasi di Kota Balikpapan serta strategi pemenuhan kebutuhan uang di Bulan Puasa Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Bambang Setyo Pambudi menjelaskan pada tahun 2022, kondisi perekonomian di Kota Balikpapan diperkirakan tetap kuat seiring meredanya penyebaran Covid-19 serta pemulihan ekonomi di Kota Balikpapan masih berjalan secara gradual dan diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya didorong oleh tercapainya herd immunity.
Bambang Setyo Pambudi menambahkan pemulihan ekonomi, konsumsi masyarakat yang meningkat berpotensi mendorong kenaikan harga. Pada tiga bulan terakhir, inflasi secara tahunan berada dalam tren peningkatan yang cukup besar.
Namun tetap perlu diwaspadai sejumlah faktor yang dapat menahan pertumbuhan, seperti konflik geopolitik internasional karena sikap investor yang wait and see dan kecenderungan berinvestasi kepada aset safe haven.
Sementara inflasi tahunan di Kota Balikpapan mencapai angka 3,24%, dan inflasi tahun kalender (% ytd) 1,4% sehingga kondisi tersebut jelas berbeda dengan bulan Februari 2022 yang mengalami deflasi 0,51%, sementara secara tahunan, inflasi IHK tercatat sebesar 3,24% atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (2,64% yoy) maupun Kaltim (2,86% yoy).
“Untuk proyeksi kebutuhan di sebulan Ramadhan yang mencakup Kota Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser mencapai Rp 1,62 triliun atau naik 43% yoy.” jelasnya.
“Ditengah meningkatnya kebutuhan dan aktivitas ekonomi masyarakat di bulan Puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, dipastikan pasokan bahan-bahan pokok dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.” lanjutnya.
Sementara selama bulan Puasa Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, BI Balikpapan juga senantiasa berupaya untuk menjaga likuiditas perbankan serta memastikan ketersediaan uang yang beredar di masyarakat dalam jumlah dan pecahan yang cukup dengan kualitas yang baik.
Kebutuhan uang kartal selama puasa Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri diperkirakan naik 43 persen lebih tinggi hingga mencapai Rp1,78 trilun. Namun saat ini mendekati lebaran 2022 (H-11) sudah mencapai Rp1,6 triliun dari tahun sebelumnya mempertimbangkan kondisi ekonomi yang terus pulih.
“Di Kota Balikpapan telah menyediakan uang kartal sebesar Rp. 3,1 triliun atau 196 persen dari perkiraan kebutuhan Ramadhan 2022. Selain itu, juga terdapat penukaran di 119 titik perbankan di Balikpapan, PPU dan Paser pada tanggal 4 sampai 28 April 2022 tiap jam kerja.” Terangnya.
Penutup, kepala BI Balikpapan Raden Bambang Setyo Pambudi menyampaikan bahwa Bank Indonesia telah bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan serta pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemudahan masyarakat dalam bertransaksi, mengendalikan inflasi, serta mengawal kota Balikpapan untuk tetap berkelanjutan.