Sangatta – Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kutai Timur, Jimmi, menyayangkan terkait kondisi pelabuhan Maloy dan Kenyamukan yang saat ini masih belum optimal. Jimmi menegaskan dibutuhkannya percepatan pembangunan untuk mendorong efisiensi dan kontribusi ekspor daerah.
“Kondisi pelabuhan Kenyamukan sudah diserahkan ke pemkab, namun regulasi perlu didesak untuk memastikan optimalitasnya. Daerah Jatim memiliki skala kecil untuk pelabuhan yang dikelola langsung oleh pemkab. Kami berharap bisa mengadopsi model serupa untuk mempercepat pembangunan,” ungkap Jimmi.
Jimmi juga memfokuskan perhatian pada kebutuhan untuk menjaga kesehatan Perusahaan Daerah (Perusda) yang terlibat dalam pengelolaan pelabuhan. Dalam pandangannya, perbaikan internal baiknya dilakukan untuk memastikan peran Perusda dalam pengelolaan pelabuhan semakin efektif.
“Kami ingin pelabuhan Maloy menjadi pangsa ekspor yang signifikan. Kerjasama dengan Bupati lain diharapkan dapat mempercepat pembangunan. Penduduk yang banyak di daerah tersebut akan memberikan dampak positif terhadap percepatan pembangunan,” terangnya.
Jimmi mengatakan harapannya untuk melihat pelabuhan Maloy dan Kenyamukan berkontribusi optimal bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Percepatan pembangunan dipercaya dapat menjadikan potensi ekspor lebih besar, menghadirkan manfaat langsung kepada masyarakat, dan pelabuhan akan berperan sebagai pusat ekonomi yang vital.ADV