Faktanusa.com, Sangatta – Periode pandemi COVID-19 menjadi sebuah fase pembelajaran berharga bagi ketahanan dunia usaha di berbagai tingkatan. Situasi ini memaksa pelaku usaha, dari skala mikro hingga korporat, untuk menguji model bisnis mereka dan beradaptasi dengan kondisi yang tidak terduga. Proses adaptasi ini, meskipun menantang, telah memunculkan berbagai inovasi dan strategi baru yang memperkaya khasanah kewirausahaan.

Yusri Yusuf, seorang Anggota DPRD Kutim, menggambarkan situasi yang terjadi dengan bahasa yang sangat visual. “Covid bukan hanya menghambat usaha kecil usaha besar saja juga ikut terhambat dan tersedak-sedak mengembalikan usaha mereka,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual. Rabu (19/11/2025)

Ungkapan “tersedak-sedak mengembalikan usaha mereka” secara tepat menggambarkan proses pemulihan yang berlangsung tidak mulus, namun tetap menunjukkan upaya untuk terus bergerak maju. Gambaran ini mengonfirmasi bahwa pemulihan bisnis pascapandemi bukanlah sebuah garis lurus, melainkan sebuah proses yang bertahap dan memerlukan penyesuaian berkelanjutan. Baik usaha kecil maupun besar sama-sama mengalami fase ini, meskipun dengan sumber daya dan kapasitas yang berbeda.

Perbedaan kapasitas tersebut justru menciptakan dinamika saling melengkapi dalam ekosistem usaha. Usaha kecil dan menengah sering kali mampu bergerak dengan lincah dan berinovasi dengan cepat dalam menghadapi perubahan pasar. Sementara itu, perusahaan besar memiliki ketahanan finansial yang memungkinkan mereka untuk bertahan dalam jangka panjang dan menjadi penopang rantai pasok yang lebih luas.

Pemerintah, dalam hal ini, memegang peran penting sebagai fasilitator yang dapat menjembatani kedua kekuatan ini. Berbagai program bantuan dan stimulus ekonomi yang diluncurkan dapat difungsikan tidak hanya sebagai bantuan langsung, tetapi juga sebagai katalis untuk menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan antara pelaku usaha kecil dan besar.

Proses pemulihan yang sedang berlangsung sejatinya merupakan sebuah momentum untuk membangun tatanan ekonomi yang lebih resilien dan inklusif. Pelajaran berharga dari masa pandemi tentang pentingnya diversifikasi, adaptasi digital, dan manajemen risiko kini telah terinternalisasi dalam praktik berusaha, membentuk fondasi yang lebih kokoh untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. (ADV)

Loading