Faktanusa.com, Sangatta – Asti Mazar, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur dalam sebuah sesi wawancara menyampaikan kepada tim wartawan bahwa dirinya optimis anggaran Kutim tahun 2024 akan terserap secara maksimal baik dalam kegiatan, program pembangunan maupun yang lainnya.
Umumnya anggaran belanja yang tidak terserap secara maksimal akan menimbulkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran atau Silpa yang mengindikasikan tidak maksimalnya hasil kerja pemerintah.
“Mudah-mudahan sih nggak ada (Silpa), optimis aja dulu, mudah-mudahan nggak ada. Optimis dulu lah,” ujarnya.
Asti Mazar menyampaikan bahwa dirinya sering melakukan pertemuan dengan dinas-dinas yang tidak menunjukkan progres yang signifikan dalam menjalankan program-program di bidang namun justru melakukan kegiatan yang tidak terlalu berhubungan dengan manfaat bagi masyarakat Kutim.
“Kan saya sering bilang, apalagi kalau kalau kita panggil tuh mereka menyampaikan masih Bimtek dan lain-lain. Saya bilang, nggak pernah ada di Kutim ya?,” tandasnya.
Asti Mazar mengaku bahwa ia tentu akan selalu mempertanyakan terkait status atau perkembangan setiap dinas karena hal tersebut memang menjadi bagian dari tugasnya dalam melakukan pengawasan kinerja unsur-unsur ke pemerintahan.
“Pastilah (saya tanya). Jangankan yang kepala-kepala bidang ya, Kepala Dinas juga kita tanya kalau misalnya beliau nggak hadir ke mana? Itu kan bentuk pengawasan ya,” paparnya.
Ditambahkan olehnya tindakan untuk mempertanyakan dan mengevaluasi setiap dinas pasti ia lakukan secara Kutim terlebih jika ada dinas yang terlihat lambat dalam kinerjanya. Hal itu ia lakukan untuk mencari tahu apa sebenarnya yang menjadi penyebab keterlambatan tersebut.
“Jadi DPRD sih (pengawasannya) di situ, jangan dikira DPRD nggak pernah nanya-nanya, pasti nanya. Apalagi kalau lelet. Itu kenapa? Ada apa?,” ungkapnya.ADV