Faktanusa.com, Balikpapan — Pemerintah Kota Balikpapan menyiapkan strategi baru untuk memperkuat pergerakan ekonomi pada tahun 2026 mendatang. Salah satu fokus utama adalah mendorong penyelenggaraan lebih banyak kegiatan dan event berskala nasional maupun internasional di berbagai sektor, mulai dari pariwisata, olahraga, seni budaya, hingga forum ekonomi dan bisnis.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menjelaskan bahwa peningkatan penyelenggaraan event di kota minyak tersebut diharapkan menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor pariwisata, perhotelan, restoran, transportasi, serta industri kreatif. Langkah ini juga menjadi penopang penting dalam mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2026 yang diproyeksikan mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun.

“Dengan semakin banyaknya kegiatan nasional yang digelar di Balikpapan, kami berharap pergerakan ekonomi meningkat signifikan. Sektor perhotelan, restoran, dan transportasi akan merasakan dampaknya secara langsung,” ujar Bagus saat memaparkan rencana nota keuangan APBD 2026 di Hotel Grand Senyiur, Selasa (18/11/2025).

Menurutnya, penyelenggaraan event berskala besar tidak hanya memberikan pemasukan langsung dari belanja wisatawan dan peserta kegiatan, tetapi juga berkontribusi pada penguatan branding Kota Balikpapan sebagai kota tujuan wisata serta pusat kegiatan regional dan nasional di Kalimantan.

“Event yang semakin banyak tidak hanya menyumbang pemasukan, tetapi juga memperkuat brand Balikpapan sebagai kota tujuan dan pusat penyelenggaraan kegiatan berskala besar,” tambah Bagus.

Ia menilai bahwa pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara akan menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah, terutama di tengah situasi fiskal yang menantang akibat pemotongan Transfer Keuangan Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.

Bagus juga menegaskan bahwa Pemkot akan memperkuat beberapa program unggulan untuk mendukung pelaksanaan event besar, mulai dari penyediaan venue kegiatan, pengembangan kalender event tahunan, hingga kolaborasi aktif dengan pelaku usaha dan pihak swasta. Pemerintah daerah juga akan memperbaiki sistem koordinasi lintas instansi agar event dapat dipersiapkan lebih terencana dan profesional.

“Yang terpenting adalah kolaborasi. Kita akan melibatkan semua sektor, termasuk swasta, agar event bisa berjalan lebih maksimal dan berdampak luas bagi perekonomian,” ujarnya.

Dorongan terhadap penguatan strategi event ekonomi juga mendapatkan dukungan dari DPRD Kota Balikpapan. Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Japar Sidiq, menilai bahwa penyelenggaraan event berskala besar merupakan peluang strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak hotel, restoran, dan hiburan.

Menurutnya, peningkatan pendapatan masyarakat dari sektor tersebut akan memberikan kontribusi signifikan bagi PAD kota.

“Kontribusi terbesar PAD memang berasal dari pajak dan retribusi daerah. Kalau event-event besar semakin sering digelar, otomatis pendapatan masyarakat bergerak dan PAD ikut meningkat,” ungkap Japar.

Ia mendorong pemerintah untuk menjalin koordinasi lebih agresif dengan kementerian terkait, terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Karisma Event Nusantara (KEN), yang dapat menjadi pintu masuk penyelenggaraan event nasional secara rutin.

Lebih jauh, Japar menilai bahwa Balikpapan memiliki daya tarik besar sebagai tuan rumah kegiatan nasional karena letaknya yang strategis sebagai gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dukungan infrastruktur kota yang modern, serta kualitas layanan publik yang menjadi salah satu terbaik di wilayah Kalimantan Timur.

“Balikpapan sangat potensial menjadi pusat penyelenggaraan event nasional karena lokasinya strategis dan fasilitasnya memadai. Ini momentum yang harus dimanfaatkan,” jelasnya.

Ia berharap strategi ini dapat menjadikan tahun 2026 sebagai tahun pertumbuhan ekonomi dan kebangkitan sektor industri kreatif daerah, sekaligus momentum memperkuat posisi Balikpapan sebagai kota event dan pusat aktivitas ekonomi di Kaltim.

“Kita optimistis 2026 menjadi tahun pertumbuhan. Ini peluang untuk memperkuat posisi Balikpapan sebagai kota kegiatan dan pusat ekonomi,” pungkas Japar.

Dengan strategi tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan meyakini bahwa peningkatan penyelenggaraan event nasional dan internasional dapat menjadi mesin baru penggerak ekonomi daerah, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat tetap tumbuh stabil meskipun berada dalam tekanan fiskal. (Adv/**)

Loading