Asti Mazar Terus Lakukan Sosialisasi Guna Tekan Angka Kasus Kekerasan Terhadap Anak

Loading

Faktanusa.com, Sangatta – Asti Mazar, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mewujudkan Kutim sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).

Asti menuturkan dalam sesi wawancara bahwa sebagai tindak lanjut atas komitmennya, segera ia akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang memang merupakan permintaan dari pengurus LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia).

“Yah ini yang nantinya insya Allah mudah-mudahan tindak lanjut dari pertemuan itu kita akan adakan rapat dengar pendapat permintaan dari pengurus LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) untuk mengundang pihak-pihak terkait,” katanya.

Asti Mazar mengungkapkan bahwa ia bersyukur, lantaran lembaga LPAI dipercaya masyarakat dalam perannya menjadi wadah alternatif bagi korban kekerasan ataupun pelecehan anak untuk menyampaikan apa yang mereka alami.

“Di LPAI ini sendiri Alhamdulillah bisa menjadi wadah mereka untuk menyampaikan. Yang tadi ada yang malu anaknya begini, anaknya begini ternyata di iniin itu Alhamdulillahnya bisa mereka sampaikan,” ungkapnya.

Ditambahkan pula olehnya bahwa sebenarnya masih banyak kasus-kasus kekerasan ataupun pelecehan terhadap anak-anak di daerah-daerah kecamatan, hanya saja kasus tersebut belum sepenuhnya terdeteksi oleh pihak berwajib.

“Nah karena banyaknya kejadian-kejadian di daerah-daerah kecamatan itu yang memang saat ini belum terlalu terdeteksi gitu ya,” terangnya.

Disisi lain, Asti Mazar menyampaikan bahwa sekertaris camat dari Kecamatan Wahau mengajukan pada pihak LPAI untuk dapat menghadirkan sosok Kak Seto pada peringatan Hari Anak di bulan Juli atau bulan Agustus kelak.

“Wahau itu ada 4 Kecamatan nanti yang berkumpul jadi satu. Dengan hadirnya Kak Seto mungkin nanti bisa salah satunya memperkecil lah ya terjadinya tindak kekerasan kepada anak dan sebagainya karena kurang sosialisasi dan sebagainya,” pungkasnya.

Asti Mazar berharap dengan digalakkannya tindak sosialisasi dan penyuluhan, dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam menyikapi dan mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap anak di Kutim.ADV

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top