Faktanusa.com, Sangatta – Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur terus menunjukkan tren positif seiring meningkatnya kapasitas fiskal daerah. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Faizal Rachman, menilai pertumbuhan APBD tersebut merupakan cerminan dari perjalanan pembangunan daerah yang semakin matang dan terarah.

Faizal memaparkan bahwa sejak awal berdirinya Kutai Timur, kemampuan fiskal daerah telah mengalami perkembangan signifikan. Pada masa-masa awal pemekaran, besaran APBD Kutim masih berada pada angka yang relatif kecil, namun menunjukkan peningkatan bertahap dari tahun ke tahun.

“Jadi kita ini pernah mengalami APBD yang tidak besar juga ya. APBD Kutim di awal-awal berdirinya itu angkanya sekitar satu koma sembilan triliun, dua koma sembilan triliun, dan di tahun 2019 juga APBD kita tiga koma sembilan triliun,” ujar Faizal. Jum’at (14/11/2025)

Ia menjelaskan bahwa data historis ini menunjukkan bagaimana Kutai Timur berhasil mengelola sumber daya secara progresif, hingga menghasilkan peningkatan kapasitas fiskal secara konsisten. Seiring pertumbuhan ekonomi daerah, kemampuan pemerintah dalam menyediakan pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan program sosial semakin menguat.

Menurut Faizal, perjalanan panjang pengelolaan anggaran tersebut hingga kini memasuki fase yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Ia mengungkapkan bahwa puncak perkembangan APBD Kutim terjadi pada tahun anggaran 2024, yang mencatat lonjakan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Ternyata APBD yang disampaikan tadi, mulai dari satu triliun, dua triliun, dan juga tiga triliun, nah kita pernah maksimal sampai 2024 dan mencapai empat belas triliun,” tambahnya.

Lonjakan anggaran hingga menyentuh angka Rp14 triliun ini mencerminkan peningkatan besar dalam kapasitas fiskal daerah. Namun Faizal mengingatkan bahwa besarnya APBD juga membawa tanggung jawab tambahan di sisi tata kelola. Besaran anggaran membutuhkan perencanaan yang matang, manajemen yang disiplin, serta pengawasan yang ketat agar serapan anggaran berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata.

“Ya itu tantangan kita ya,” tutur Faizal.

Ia menegaskan bahwa tantangan terbesar ke depan adalah memastikan APBD yang besar tersebut dapat dikelola secara efisien dan tepat sasaran. Pemerintah daerah dan DPRD harus bekerja lebih cermat dalam mengoptimalkan alokasi anggaran untuk pembangunan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.

Dengan perkembangan fiskal yang terus meningkat, Faizal berharap Kutai Timur mampu memperkuat fondasi pembangunan daerah yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Pertumbuhan APBD bukan hanya soal angka, tetapi bagaimana anggaran tersebut dapat menjadi instrumen yang benar-benar memajukan kesejahteraan masyarakat.


Loading