
FAKTANUSA.COM, DEMI ALLAH jika dulu saya kenal dengan Anies, pasti saya tawari untuk jadi mantu saya karena ganteng dan pintar. Coba telisik. Bibit yang merupakan parameter calon menantu sangat baik. Keturunan pejuang kemerdekaan yang tidak saya temukan dalam tulisan literatur atau di googling sekali pun hal yang buruk tentang ayah mantan rektor termuda Indonesia itu.
Bobot atau indikator kepribadian, Pendidikan atau attitude akhir akhir ini atau tiga bulan terakhir diobrak abrik oleh orang yang saya tidak kenal dan juga mungkin Anies pun tidak mengenalnya. Mereka ini tidak berdosa.
Bebet. Nah ini juga. Bebet ini maksudnya adalah penggambaran akan status sosial ekonomi seseorang. Saya Ndak tau rumahnya, warna lantai, warna cat kamar mandinya atau ruang makannya apakah ada buah imitasi. Yang saya tau cuman ganteng dan ini yang memicu niat untuk menjadikan dia sebagai mantu saya. Yang saya tau dia tidak kaya jika dibandingkan dengan tokoh politik terkenal Indonesia lainnya.
Yang saya tau haji muda itu, saat ini, tensinya mulai tinggi. Statemennya di berbagai media, termasuk media sosial mulai menonjok walau saya yakin itu sekadar merupakan keharusan akan tetapi bukan karakter asli anak kota gudeg ini.
Tapi saya tau sesungguhnya Anies yang lahir 7 Mei 1969 ini keras. Bahkan sangat keras kepala, tapi lembut hati. Ini solidaritas sesama pemilik rasi bintang Taurus, sih. Dialah orang Indonesia yang digadang gadang memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Dia adalah tokoh sekaligus cucu dari Abdurrahman
Baswedan, seorang jurnalis, diplomat, dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Pernah memimpin DKI Jakarta dari 16 Oktober 2017 hingga pada tanggal dan bulan yang sama tahun 2022 lalu, yang disebut sebut oleh orang, atau para pasukan maya berbayar kenapa memilih orang Arab, bukan orang asli Indonesia. Nah kalau ini yakin pasti berdosa.
Catatan penting saya dalam aura perpolitikan Indonesia saat ini adalah lepasnya jejak pembatasan antara kesopanan sosial yang memilukan. Sejak 27 April hingga Minggu, 2 Juli 2023 yang iseng iseng mencari tau ada berapa pasukan dunia maya berbayar yang lazim disebut buzzer yang isinya buruk dan membantah rekam jejak ada 117 orang atau akun tiktok dan video berbasis youtube.
Lalu 31 akun yang membantah perjalanan haji Anies. Soal penanganan banjir sewaktu jadi bubernur DKI ada 47 akun. Tapi yang mempersoalkan nasab Anies dalam kurun waktu yang sama tidak saya temukan. Artinya buzzer nasab Abies mulai jengah dan pergi dengan sendirinya karena tidak ditanggapi oleh rakyat maya Indonesia.
Yang saya tau Anies tidak membentuk buzzer. Pertama memang tidak berniat, karena buzzer berbasis hoax tidak akan lama mengendap di Hippocampus manusia. Kedua ini pola Pendidikan politik bagi anak muda yang buruk dampaknya bagi pemahaman politik secara menyeluruh.
Ketiga, (ini menurut saya) adalah kesadaran penuh Anies yang menginginkan kelak ketika memerintah Indonesia dalam dua periode tidak dinistai dengan curhatan orang orang yang mengaku tidak memperoleh apa apa ketika membela Anies.
Sekali lagi saya garis bawahi; tidak memperoleh apa apa bagi yang tidak melakukan apa apa atau bahkan para komandan pasukan maya berbayar yang nanti akan muncul lagi di Pilpres periode kedua Anies. Lalu yang benar benar berbuat. Apa pun perbuatannya tidak akan pernah meminta balasan. Bahkan memperkenalkan diri pun tidak akan.
Karena yang mereka lakukan adalah mendorong agar semua orang memilih Anies Baswedan dalam satu putaran pemilihan presiden hanya pada 14 Februari 2024 dan tidak ada acara yang sama pada Rabu, 26 Juni 2024. #
Penulis adalah Ketua Dewan Penasehat Organisasi (DPO) Alumni SMP Negeri 2 Balikpapan, Sunarto Sastrowardojo
![]()

