Anak-anak Penjual Kertas Tissue Marak Di Balikpapan, Garda Bangsa Minta Pemerintah Terkait Untuk Memyikapi

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan – Banyaknya anak-anak di bawah usia berjualan kertas tissue di lampu merah dan di gerai-gerai ATM dengan harapan menimbulkan rasa iba kepada anak-anak tersebut.
Aktivitas tersebut dianggap perlu ditertibkan karena dianggap membahayakan keselamatan lalu lintas.
Ketua OKK DKC Garda Bangsa Kota Balikpapan Sadam Rizky Nur Rifa’i menyatakan bahwa aktivitas penjualan kertas tissue di lampu merah atau di gerai-gerai ATM bahkan di daerah SPBU kota Balikpapan tersebut berpotensi sangat membahayakan kedua belah pihak, baik penjual kertas tissue maupun pengendara.
“Anak-anak yang.berjualan di traffic light (lampu merah) sangatlah berbahaya untuk keselamatan semua baik penjual maupun pengendara,” ungkap Sadam pada media ini Kamis (21/1/2021)
“Harus ada sanksi yang tegas, apalagi jika terkait memperkerjakan anak-anak dibawah usia. Tapi harus ada kerja sama untuk membantu tetap mempunyai pekerjaan, tetapi tidak mengganggu lalu lintas,” ungkapnya.
Merasa sangat prihatin sekali dengan anak- anak yang seharusnya berada dirumah bermain dan belajar ini malah di ekploitasi oleh orang-orang yang mencari keuntungan dengan menggunakan jasa anak-anak tersebut. Sebagai alat berjualan kertas tissue di lampu merah, di gerai-gerai atm, di daerah SPBU dengan harapan menimbulkan rasa iba kepada anak-anak tersebut. Sehingga yang melihatnya akan memberinya uang.
Melihat hal tersebut DKC Garda Bangsa menilain hal ini sebagai pemanfaatan anak-anak menjadi pengemis dengan modus operandi sebagai penjual kertas tissue.
DKC Garda Bangsa Kota Balikpapan jg mengharap aparat Satpol-PP bukan hanya rajia penertiban pada malam hari dalam penegakan protokol kesehatan Covid-19 saja namun melupakan penegakan Perda yang lainnya di lapangan serta DKC Garda Bangsa Kota Balikpapan meminta kepada kepolisian agar mengusut para kordinator anak-anak tersebut untuk di tindak pidanakan karena sudah mengeksploitasi dan memperkerjakan anak di bawah umur dengan tingkat bahaya di jalan yang sangat rawan serta mengusut keterlibatan orang tua dari anak itu sendiri.
“Kalau dalam konteks keamanan dan keselamatan di jalan raya ya itu memang layak untuk dilarang apalagi ada anak-anak di jalanan, semestinya tidak seperti itu. Saya harap dan setuju pemerintah untuk bertindak tegas untuk keamanan di jalan raya,” tegas Sadam.
“Serta mengusut siapa dibalik semua ini sehingga anak-anak diperkerjakan dijalan raya, apa perlu orang tua si anak diminta keterangan dalam ini,” pungkasnya.
Penulis & Editor : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top