Faktanusa.com, Balikpapan – Anggota DPRD Kota Balikpapan, Aminuddin, mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mencegah kasus stunting yang masih menjadi perhatian serius di Kota Minyak. Pesan itu disampaikan dalam kegiatan reses masa sidang I Tahun 2025/2026 yang digelar di Lapangan RT 09 Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Balikpapan Tengah, Rabu (22/10/2025) malam.

Dalam suasana santai namun penuh antusiasme, Aminuddin menghadirkan sejumlah instansi terkait, seperti PDAM, BPJS Kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Turut hadir pula tim Puskesmas Karang Rejo yang memberikan edukasi langsung kepada warga mengenai pentingnya pemenuhan gizi anak dan pencegahan stunting sejak dini.

Menurut Aminuddin, kolaborasi lintas sektor ini penting agar masyarakat memperoleh penjelasan langsung dari pihak yang berkompeten.

“Saya ingin masyarakat mendapat pemahaman yang utuh dari ahlinya. Stunting tidak bisa dicegah hanya dengan program, tapi butuh kesadaran dari keluarga, terutama orang tua,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Kota Balikpapan sejauh ini telah melakukan berbagai langkah konkret, mulai dari pemeriksaan kesehatan ibu hamil, pemantauan gizi balita, hingga pemberian makanan tambahan di posyandu. Namun, kata Aminuddin, upaya pemerintah tidak akan maksimal tanpa keterlibatan aktif keluarga.

“Seperti yang disampaikan dokter tadi, stunting bukan semata kekurangan gizi. Kadang orang tua kurang sadar dan terlalu sering memberi anak makanan dalam kemasan atau cepat saji. Padahal, pola makan sederhana tapi bergizi jauh lebih baik,” jelasnya.

Kegiatan reses tersebut juga diisi dialog interaktif dan sesi tanya jawab antara warga dengan perwakilan instansi yang hadir. Warga menyampaikan sejumlah aspirasi terkait layanan kesehatan, ketersediaan air bersih, dan dukungan gizi untuk anak-anak di wilayah mereka.

Salah satu warga, Siti Rahmah, mengaku senang dengan kegiatan yang diselenggarakan Aminuddin karena memberi banyak pengetahuan baru bagi para ibu.

“Kami jadi lebih paham soal pentingnya asupan makanan bergizi untuk anak. Ternyata makanan instan itu tidak baik kalau sering diberikan. Terima kasih Pak Amin sudah hadirkan tenaga kesehatan langsung,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, angka stunting di kota ini menunjukkan tren penurunan dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2023 tercatat sebesar 12,6 persen, dan turun menjadi 10,8 persen pada tahun 2024. Meski demikian, pemerintah daerah menargetkan agar prevalensi stunting dapat ditekan hingga di bawah 10 persen pada tahun 2026.

Melalui kegiatan reses yang sarat edukasi ini, Aminuddin berharap warga semakin peduli terhadap kesehatan keluarga.

“Kalau kesadaran ini tumbuh dari rumah, saya yakin kita bisa wujudkan generasi Balikpapan yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya. (Adv/Shin/**)

Loading