Kutai Timur – Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, Akbar Tanjung, menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) hingga 2045 akan menjadikan Kutai Timur sebagai pusat hilirisasi sumber daya alam yang maju dan berkelanjutan.

Menurut Akbar, potensi daerah Kutai Timur yang kaya akan sumber daya alam tidak hanya terbatas pada sektor pertambangan.

“Pasca tambang, harapannya, kita sudah mampu untuk menghadirkan produk-produk seperti perkebunan dan bagaimana hilirisasi tersebut bisa kita maksimalkan,” ujar Akbar, Kamis (21/11/2024).

Ia juga menekankan bahwa tujuan hilirisasi tidak harus menunggu hingga 2045, melainkan dapat dimulai lebih cepat untuk memberikan manfaat yang lebih cepat pula bagi masyarakat.

“Menurut saya, tidak mesti harus tercapainya pada tahun 2045, lebih cepat lebih baik,” jelasnya.

Selain fokus pada hilirisasi, Akbar juga mengingatkan pentingnya pemerataan infrastruktur dasar, seperti akses jalan, air bersih, dan listrik, di desa-desa dan daerah terpencil di Kutai Timur.

Ia mencatat bahwa sekitar 30% dari wilayah Kutai Timur masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan infrastruktur dasar tersebut.

“Harapan kita untuk menuju Kutai Timur Hebat 2045 adalah dengan pembangunan yang maju, inklusif, dan berkelanjutan. Makna inklusif itu adalah adil merata, dan itu harus tercermin dalam pemenuhan infrastruktur dasar,” tambah Akbar.

Akbar berharap bahwa pada tahun 2025, desa-desa yang belum terjangkau akses infrastruktur dasar dapat segera mendapatkannya, sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat.

“Jalan, yang menjadi titik tekan saya, sangat penting karena aktivitas sosial ekonomi masyarakat kita banyak dilakukan di dalam desa,” ujarnya.

RPJPD ini, lanjutnya, akan diperinci lebih lanjut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang akan menyusun target pembangunan lima tahunan.

“Itu untuk visi RPJPD kita sampai 2045. Nanti akan kita pertajam lagi di RPJMD untuk lima tahun ke depan,” pungkasnya.ADV

Loading