Faktanusa.com, Balikpapan – Mengungkapkan tingginya biaya tes pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) di Kota Balikpapan menjadi sorotan dari salah satu anggota komisi 4 DPRD kota Balikpapan Parlindungan Sihotang. Beliau menilai besarnya biaya Pemeriksaan PCR di Kota Balikpapan tentunya menjadi dilema dimana mahalnya tes PCR menjadi salah satu syarat bagi masyarakat untuk naik pesawat terbang disaat ingin bepergian. Namun di sisi lain kondisinya saat ini pandemi covid-19. Kamis (19/8/2021).
“Banyak keluhan dari masyarakat yang intinya menyatakan bahwa
harga tes PCR di sini masih mahal, bahkan bisa lebih mahal dari harga tiket pesawat.” kata Parlindungan.
“CPR kan memang syarat yang dikeluarkan pemerintah bagi warga masyarakat yang memang mobilitasnya tinggi dari satu daerah ke daerah lain. Seharusnya PCR ini diberikan secara gratis oleh pemerintah atau paling tidak diberikan subsidi sehingga tidak membebani warga masyarakat yang sedang bepergian.” tambahnya.
Disisi lain, sekarang ini Pemerintah sudah mulai menurunkan biaya pemeriksaan tes PCR menjadi sebesar 500.000 rupiah tentu ini kabar baik dan mudah-mudahan biaya PCR bisa ditekan lagi agar bisa lebih murah. Karena PCR saat ini menjadi salah satu persyaratan mutlak bagi masyarakat yang ingin berpergian ke luar daerah.
“Sebenarnya menurunkan tarif PCR ini sedikit terlambat buktinya dengan biaya PCR yang saat ini hanya 500.000 Rupiah saja, buktinya bisa.” jelas Parlindungan.
“Artinya di sini keuntungan dari tarif sebesar 800.000 Rupiah sungguh sangat besar sekali.” Tambahnya.
Perlindungan meminta agar pemerintah mempertimbangkan kembali sehingga dapat dilakukan revisi kembali penyesuaian tarif pemeriksa tes PCR, mudah-mudahan bisa turun lagi dan bisa lebih murah dan terjangkau oleh warga masyarakat yang hendak bepergian.
“Saya berharap bisa direvisi kembali penyesuaian tarif nya semoga bisa lebih murah” pungkasnya. (Shin/fn)
