Faktanusa.com, Balikpapan – Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tidak hanya diukur dari berdirinya jaringan transmisi atau beroperasinya gardu induk. Lebih dari itu, keberhasilan pembangunan juga tercermin dari dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat di sekitar wilayah proyek. Komitmen tersebut terus diwujudkan PT PLN (Persero) melalui pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan.

Salah satu implementasi nyata TJSL dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) melalui Program Desa Berdaya Saing Prupuk. Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa di sekitar wilayah pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Pelaksanaan Program Desa Berdaya Saing Prupuk dijalankan oleh PLN UIP KLT melalui Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 1 (UPP KLT 1). Kegiatan tersebut dihadiri jajaran manajemen PLN bersama para pemangku kepentingan terkait sebagai wujud sinergi antara perusahaan, pemerintah setempat, dan masyarakat desa.

Dalam program ini, PLN menghadirkan berbagai intervensi strategis yang menyentuh kebutuhan dasar dan potensi ekonomi masyarakat. Intervensi tersebut meliputi peningkatan akses air bersih, penguatan kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penyediaan sarana pendukung pemasaran produk lokal, hingga pengembangan potensi wisata berbasis masyarakat. Seluruh kegiatan difokuskan untuk membangun fondasi ekonomi desa yang tangguh dan berdaya saing.

Manager UPP KLT 1, Made Gita Prawira, menjelaskan bahwa Program Desa Berdaya Saing Prupuk merupakan bagian dari pendekatan sosial PLN dalam memastikan pembangunan infrastruktur berjalan selaras dengan kondisi sosial dan kebutuhan masyarakat sekitar. Menurutnya, keberadaan proyek ketenagalistrikan harus memberikan manfaat nyata bagi warga di sekitarnya.

“Program ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah jangka panjang bagi masyarakat, sekaligus memperkuat hubungan yang harmonis antara PLN dan warga di wilayah proyek,” ujar Made.

Sementara itu, General Manager PLN UIP KLT, Basuki Widodo, menegaskan bahwa pelaksanaan TJSL merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses bisnis PLN, khususnya dalam pembangunan transmisi, gardu induk, dan infrastruktur kelistrikan lainnya di Kalimantan. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan pembangunan infrastruktur sangat ditentukan oleh dukungan sosial serta keterlibatan aktif masyarakat.

“PLN UIP KLT mengemban peran strategis dalam memperkuat keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan. Dalam setiap tahapan pembangunan, kami memastikan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial tetap menjadi prioritas,” kata Basuki.

Program Desa Berdaya Saing Prupuk telah dilaksanakan secara bertahap dan menunjukkan perkembangan positif. Ke depan, PLN UIP KLT berkomitmen untuk terus mengintegrasikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan program TJSL yang terencana, guna menghadirkan listrik yang andal sekaligus mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan lingkungan di wilayah Kalimantan. (**)

Sumber: PT PLN UIP KLT

Loading