
Faktanusa.com, Balikpapan – Bank Indonesia (BI) kembali memastikan kesiapan pemenuhan kebutuhan uang rupiah masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Seperti pada periode HBKN sebelumnya, Bank Indonesia berkomitmen menjaga ketersediaan uang kartal yang cukup, baik dari sisi nominal maupun pecahan, guna mendukung kelancaran transaksi masyarakat.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Balikpapan telah menyiapkan pasokan uang kartal layak edar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya, meliputi Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser. Berdasarkan hasil proyeksi Bank Indonesia, kebutuhan uang tunai selama periode Nataru 2025–2026 diprakirakan mencapai Rp1,77 triliun.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 8 persen dibandingkan kebutuhan uang kartal pada periode HBKN Nataru 2024 yang tercatat sebesar Rp1,64 triliun. Kenaikan kebutuhan ini sejalan dengan optimisme sektor perbankan terhadap pertumbuhan transaksi tunai, serta ditopang oleh prakiraan tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi di Balikpapan, PPU, dan Paser pada triwulan IV 2025.
Bank Indonesia mencatat, kinerja lapangan usaha utama yang masih solid serta menguatnya realisasi fiskal daerah turut menjadi faktor pendukung meningkatnya aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat menjelang akhir tahun.
Untuk menghadapi lonjakan kebutuhan uang kartal tersebut, KPwBI Balikpapan bersinergi dengan perbankan dalam menyediakan layanan penukaran uang rupiah. Di Kota Balikpapan, layanan penukaran uang disiapkan di empat titik penukaran resmi. Sementara itu, untuk wilayah Kabupaten PPU dan Kabupaten Paser, layanan penukaran dilakukan melalui jaringan perbankan setempat.
Sinergi ini dilakukan guna memastikan kesiapan Bank Indonesia bersama perbankan dalam memenuhi kebutuhan uang layak edar masyarakat, baik dari sisi kecukupan nominal maupun ketersediaan pecahan kecil yang banyak dibutuhkan selama periode HBKN.
Selain itu, dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan uang tunai menjelang Nataru 2025–2026, Bank Indonesia bersama perbankan juga melaksanakan program SERUNAI (Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai) dengan tema “Rupiah Terjaga untuk Natal Penuh Kasih”.
Kegiatan SERUNAI telah dilaksanakan pada Sabtu, 14 Desember 2025, melalui layanan penukaran uang rupiah dengan skema kas keliling di dua tempat ibadah kristiani di Balikpapan, yakni Gereja Santa Theresia dan Gereja Pantekosta. Pada kegiatan tersebut, Bank Indonesia membawa modal kerja sebesar Rp1 miliar untuk melayani sekitar 200 orang jemaat.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Balikpapan Drs. H. Hakimin, MM beserta jajaran, perwakilan Bank BRI, serta pimpinan gereja dan para pendeta. Ketua FKUB dan pimpinan gereja menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank Indonesia atas partisipasinya dalam menyemarakkan perayaan Natal melalui layanan penukaran uang tunai bagi jemaat.
Mereka berharap, kolaborasi program strategis dan bermanfaat seperti SERUNAI dapat terus berlanjut di masa mendatang, sekaligus menjadi sarana memperkuat kerukunan dan kehidupan harmonis antarumat beragama di Kota Balikpapan.
Program SERUNAI selanjutnya dijadwalkan kembali dilaksanakan pada 21 Desember 2025 di dua gereja lainnya, yakni Gereja Bethany “Favor of God” dan Gereja Katolik Santa Martinus LANUD Balikpapan.
Selain di Balikpapan, KPwBI Balikpapan juga memastikan kesiapan kas titipan di Kabupaten Paser guna memenuhi kebutuhan uang kartal masyarakat, termasuk selama puncak periode Nataru 2025–2026. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Bank Indonesia untuk menjamin ketersediaan dan kecukupan uang layak edar di seluruh wilayah kerja.
Sementara itu, aliran uang rupiah keluar dari kas KPwBI Balikpapan (outflow) sepanjang 2025 diprakirakan mencapai Rp7,92 triliun, atau turun 14 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp9,25 triliun. Adapun aliran uang masuk (inflow) diprakirakan sebesar Rp3,5 triliun, turun 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,26 triliun.
Penurunan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya penggunaan transaksi non tunai di masyarakat, khususnya melalui QRIS. Meski demikian, kebutuhan uang kartal tetap meningkat pada periode HBKN seperti Lebaran dan Nataru, seiring dengan menguatnya konsumsi rumah tangga.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Rupiah, KPwBI Balikpapan secara konsisten mengampanyekan program Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah melalui kegiatan edukasi, publikasi, edutainment, serta kolaborasi dengan berbagai pihak. (**)
![]()


