Faktanusa.com, Sangatta – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Roma Malau, menegaskan bahwa pelaksanaan bursa tenaga kerja atau Job Fair merupakan program strategis pemerintah daerah untuk memperluas kesempatan kerja dan mengurangi angka pengangguran di wilayah tersebut. Ia menolak anggapan sebagian masyarakat yang menilai kegiatan Job Fair hanya sekadar acara seremonial tanpa hasil nyata.

“Job Fair bukan sekadar formalitas. Pemerintah memfasilitasi para pencari kerja dan ini murni mencarikan lowongan pekerjaan untuk masyarakat,” tegas Roma Malau. Senin (24/11/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Roma menanggapi narasi publik yang berkembang di media sosial, yang menyebut bahwa kegiatan Job Fair dinilai cuma menjadi agenda seremonial dan tidak memberikan dampak konkret. Menurutnya, anggapan tersebut tidak berdasar dan perlu diluruskan agar masyarakat memperoleh informasi yang benar.

Roma menjelaskan bahwa pada tahun 2025 Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengagendakan dua kali pelaksanaan Job Fair sebagai upaya sistematis mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Pelaksanaan pertama telah berlangsung pada 9 Mei 2025, yang mempertemukan ratusan pencari kerja dengan perusahaan peserta Job Fair.

Sementara pelaksanaan kedua akan digelar pada Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Kutai Timur. Ia menegaskan bahwa agenda tersebut disiapkan lebih matang untuk memberikan peluang lebih besar kepada masyarakat Kutim.

Lebih lanjut, Roma menegaskan bahwa perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam Job Fair tidak pernah dipaksa dan keikutsertaan mereka berdasarkan kebutuhan aktual dunia usaha.

“Tidak ada paksaan sama sekali. Kami tidak pernah memaksa perusahaan. Kalau memang tidak membuka lowongan kerja, mereka tidak wajib ikut,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Roma Malau

Menurutnya, transparansi menjadi prinsip utama pelaksanaan Job Fair di Kutim. Setiap perusahaan peserta diwajibkan menyampaikan informasi komposisi kebutuhan tenaga kerja secara resmi, sehingga proses seleksi berlangsung terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Kami ini pelayan masyarakat, maka setiap kegiatan harus ada hasilnya. Kalau ada yang mengatakan tidak ada bukti, kami siap tunjukkan data lengkapnya,” tegas Roma.

Ia menambahkan bahwa program Job Fair merupakan bagian dari realisasi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi, yang menargetkan penyediaan 50.000 lapangan kerja baru. Untuk mencapai target tersebut, Disnakertrans melakukan strategi kolaborasi dengan sektor industri, perusahaan tambang, perkebunan, dan berbagai sektor pendukung lainnya.

Roma berharap masyarakat lebih aktif memanfaatkan agenda Job Fair dan tidak mudah terpengaruh opini yang menyesatkan. Ia menekankan pentingnya sikap optimis dan kolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal.

“Pemerintah terus berkomitmen memperluas kesempatan kerja. Kami mengajak semua pihak, termasuk perusahaan dan masyarakat, untuk bersama-sama meningkatkan kualitas SDM dan menyukseskan program ini,” tambahnya.

Dinas Ketenagakerjaan juga berencana mengembangkan fitur layanan digital untuk pendaftaran online Job Fair agar prosesnya semakin efektif dan menjangkau wilayah kecamatan di seluruh Kutim.

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang membuka peluang kerja di wilayah Kutai Timur, ia berharap Job Fair dapat menjadi jembatan bagi pencari kerja—khususnya generasi muda—untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai kompetensi. (Adv/Shin/**)

Loading