Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan komitmennya dalam menyambut bonus demografi sebagai momentum strategis menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu fokus utama pembangunan daerah adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya generasi muda, sebagai elemen penting keberlanjutan pembangunan.

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menyampaikan bahwa Kutim dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah. Namun tanpa dukungan SDM yang unggul, potensi tersebut tidak akan memberikan nilai tambah optimal bagi kesejahteraan masyarakat.

“Kabupaten Kutim memiliki alam yang kaya, sangat disayangkan jika sumber daya manusia khususnya para pemuda tidak mampu mengembangkan potensi yang ada,” ujarnya. Senin (24/11/2025).

Mahyunadi menjelaskan bahwa saat ini pemerintah pusat melalui Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, sedang mendorong seluruh pemuda Indonesia untuk meningkatkan kualitas diri, kreativitas, dan produktivitas dalam mempersiapkan diri menghadapi momentum bonus demografi.

Merespons hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyatakan kesiapan untuk terus memajukan generasi muda sebagai aktor utama pembangunan daerah.

“Sektor kepemudaan di Kutai Timur harus lebih maju dan mampu bersaing, bukan hanya di skala daerah, namun dapat terlihat secara global,” tegasnya.

Ia menuturkan bahwa peningkatan kualitas SDM pemuda menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Pemerintah akan memastikan para pemuda mendapat dukungan, akses pembinaan, serta ruang kreatif yang memadai untuk berkembang.

Lebih lanjut, Mahyunadi mendorong anak muda Kutai Timur untuk memiliki visi besar dan keberanian mengambil langkah nyata dalam menjawab tantangan zaman. Bonus demografi, kata dia, bukan hanya soal jumlah penduduk produktif yang melimpah, tetapi bagaimana mereka mampu menjadi tenaga unggul yang berdaya saing dan kompetitif.

“Jadi yang menggerakkan itu pemerintah. Kalau kalangan muda bergerak, Indonesia Emas dan Kutim Hebat 2045 bukan sekedar angan kita,” ungkapnya optimis.

Menurutnya, momentum bonus demografi hanya akan memberi dampak positif apabila generasi muda benar-benar siap dari sisi keterampilan, etos kerja, dan kemampuan berinovasi.

Sementara itu, anggota legislatif muda Kutai Timur, Fandi Widiarto, juga mengajak generasi muda untuk ikut terlibat aktif dalam pembangunan daerah. Ia menilai dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, Kutai Timur akan memiliki komposisi penduduk usia produktif yang dominan, sehingga kesempatan besar harus dimanfaatkan secara maksimal.

“Saya mengajak teman-teman pemuda, ayo kita bantu pemerintah, kita dukung pembangunan yang inklusif,” tuturnya.

Fandi menegaskan perlunya pemerintah daerah terus membuka ruang dan fasilitas bagi pemuda untuk mengembangkan kompetensi dan minat. Ia menilai banyak anak muda Kutai Timur memiliki potensi besar, baik dalam bidang profesi maupun kreativitas berbasis hobi, namun masih memerlukan dukungan nyata melalui program yang tepat sasaran.

“Pemerintah harus membuat program-program yang sinergi dengan kebutuhan anak muda, sehingga mereka diberdayakan dengan baik,” pungkasnya.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, Kutai Timur optimistis menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Pemerintah berharap ke depan semakin banyak pemuda yang berperan aktif dalam inovasi, kewirausahaan, digitalisasi, dan pembangunan desa berbasis potensi lokal.

Pemkab Kutim menargetkan peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan melalui program pelatihan keahlian, peningkatan kapasitas organisasi kepemudaan, perluasan akses pendidikan, dan menciptakan ekosistem yang mendukung kreativitas serta dunia usaha berbasis pemuda.

Dengan strategi tersebut, Kutai Timur berharap mampu mencetak generasi emas yang siap membawa daerah menuju era yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi dalam kerangka Indonesia Emas 2045. (Adv/Shin?**)

Loading