
Faktanusa.con, Sangatta – Pemerintah daerah mengoptimalkan program bantuan ekonomi kreatif dengan menerapkan sistem berjenjang yang memprioritaskan kematangan usaha. Kebijakan ini bertujuan untuk membangun kesinambungan dengan memastikan bantuan disalurkan kepada pelaku yang dinilai paling siap untuk mengelolanya. Langkah ini bukan untuk membatasi akses, melainkan untuk menciptakan keselarasan antara jenis dukungan dengan tingkat perkembangan usaha, sehingga hasilnya dapat lebih terukur dan berkelanjutan.
Yusri Yusuf selaku Anggota DPRD Kutim, menjelaskan pertimbangan di balik kebijakan ini. “Karena kalau orang bantu takutnya belum biasa dengan ekonomi atau perdagangan atau berwirausaha kena gelombang sedikit sudah kolaps, itu yang coba kita perhatikan,” ujarnya. Minggu (16/11/2025)
Pernyataan tersebut menyiratkan sebuah pendekatan yang protektif dan bertanggung jawab. Kekhawatiran akan “kolaps” akibat “gelombang sedikit” menggambarkan pemahaman akan dinamika dunia wirausaha yang penuh ketidakpastian. Kebijakan ini lahir dari keinginan untuk melindungi pelaku pemula dari tekanan yang mungkin belum dapat mereka kelola, sekaligus melindungi investasi publik agar tidak hilang akibat ketidaksiapan penerima.
Oleh karena itu, bagi pelaku yang benar-benar baru, pemerintah menyediakan program pendampingan dasar yang lebih bersifat edukatif. Program ini difokuskan pada pembekalan keterampilan praktis yang langsung aplikatif, seperti mengelola arus kas harian, menentukan harga jual yang tepat, dan membangun relasi dengan pelanggan lokal. Intervensi pada tahap ini lebih menekankan pada pembentukan mentalitas dan disiplin bisnis yang kokoh.
Sebaliknya, bantuan dalam bentuk permodalan dan akses pasar yang lebih luas diperuntukkan bagi pelaku yang telah menjalankan usahanya selama satu hingga dua tahun. Kelompok ini dianggap telah memahami ritme usaha mereka sendiri dan telah mengidentifikasi hambatan spesifik yang menghalangi pertumbuhan. Bantuan yang diberikan kepada mereka difungsikan sebagai katalis untuk mempercepat ekspansi, bukan sebagai penyangga untuk bertahan hidup.
Dengan pemilahan yang jelas ini, setiap jenis dukungan dari pemerintah dapat mencapai sasarannya dengan lebih efektif. Pelaku pemula mendapatkan pengetahuan dasar untuk bertahan, sementara pelaku yang lebih matang mendapatkan sumber daya untuk berkembang. Pendekatan strategis ini pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi angka kegagalan usaha rintisan sekaligus memaksimalkan dampak positif dari bantuan publik terhadap perekonomian kreatif daerah dalam jangka panjang. (ADV)
![]()


