
Faktanusa.com, Sangatta – Menyambut musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tengah menyusun strategi komprehensif untuk mengantisipasi dan memitigasi potensi banjir. Langkah proaktif ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi fenomena alam yang bersifat musiman.
Pandi Widiarto dari Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur menjelaskan bahwa karakteristik intensitas hujan yang tidak menentu dalam beberapa tahun terakhir menjadi tantangan yang perlu diantisipasi secara serius. Kondisi iklim yang dinamis ini dijadikan sebagai momentum untuk mengevaluasi dan memperkuat sistem penanganan dan pencegahan banjir yang sudah ada.
“Bicara soal intensitas hujan itu kan musiman jadi ujiannya itu kita mengukur dimana daerah potensi yang penanganan banjir,” ujar Widiarto. Jum’at (14/11/2025).
Pernyataan ini menunjukkan pendekatan penanganan yang ilmiah dan berbasis data aktual. Pemerintah secara sistematis melakukan pengukuran teknis, pemetaan kerentanan, dan identifikasi titik rawan yang akurat untuk dijadikan dasar perencanaan. Proses ini menjadi fondasi penting dalam menyusun strategi penanganan banjir yang tepat sasaran.
Proses identifikasi dan pemetaan daerah rawan banjir menjadi langkah kritis dalam menentukan skala prioritas dan alokasi sumber daya. Daerah-daerah dengan kerentanan tinggi, berdasarkan indikator topografi, historis kebanjiran, kepadatan penduduk, dan kondisi infrastruktur drainase, akan mendapatkan perhatian dan penanganan yang lebih intensif.
Widiarto menambahkan bahwa proses assessment yang mendetail juga akan menentukan jenis dan skala intervensi yang diperlukan di setiap lokasi rawan. Pendekatan yang spesifik dan sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah diperlukan agar penanganan dapat berjalan efektif.
Tahap strategis selanjutnya setelah identifikasi adalah menentukan prioritas lokasi intervensi, sebagaimana ditegaskan Widiarto, “mana daerah yang harus dilakukan penanganan,” tegasnya.
Penegasan ini mengindikasikan bahwa pemerintah akan mengalokasikan sumber daya fiskal dan teknis secara selektif dan proporsional berdasarkan tingkat urgensi serta dampak sosial-ekonomi yang mungkin ditimbulkan. Daerah padat penduduk, kawasan permukiman, pusat aktivitas ekonomi, dan fasilitas publik strategis akan mendapat prioritas utama dalam penanganan.
Dengan pendekatan yang sistematis dan berbasis data ini, diharapkan penanganan dan pencegahan banjir di Kutai Timur dapat berjalan lebih terarah dan efektif. Selain upaya pemerintah, partisipasi aktif masyarakat juga menjadi faktor penting. Masyarakat diharapkan dapat berkontribusi dengan menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan ke sungai dan saluran air, serta berpartisipasi dalam program pemeliharaan infrastruktur drainase untuk bersama-sama mengantisipasi potensi banjir di musim penghujan. (ADV).
![]()


