
Faktanusa.com, Sangatta – Menghadapi dinamika penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tetap menunjukkan sikap optimistis. Pengalaman historis daerah dalam mengelola pembangunan pada masa awal berdirinya Kutai Timur, ketika sumber daya sangat terbatas, menjadi pembelajaran penting bahwa pembangunan tetap dapat berjalan dengan baik melalui prinsip efisiensi, ketepatan sasaran, dan inovasi.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Kristian Hasmadi, menegaskan bahwa penyesuaian anggaran bukanlah hambatan, melainkan momentum untuk meningkatkan kreativitas dan kecermatan dalam menetapkan prioritas pembangunan. Ia mengingatkan bahwa pada masa awal pemekaran, Kutai Timur mampu berkembang meski anggaran yang tersedia sangat minim.
“Pasti bisa kita maksimalkan, karena dulu saat usia Kutai Timur masih awal-awal, anggaran tidak banyak pun bisa dikelola,” ujar Hasmadi. Selasa (11/11/2025).
Pernyataan ini menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak semata bergantung pada besar kecilnya anggaran, tetapi pada bagaimana anggaran tersebut dikelola. Efektivitas dan efisiensi, menurutnya, menjadi dua pilar utama yang harus diperkuat, terutama ketika pemerintah daerah menghadapi kondisi penyesuaian anggaran.
Dengan keterbatasan anggaran, prinsip ketepatan sasaran menjadi semakin penting. Hasmadi menekankan bahwa setiap program pembangunan harus dipastikan benar-benar menyentuh kebutuhan prioritas masyarakat, baik dari aspek demografis maupun geografis. Program yang tidak tepat sasaran berpotensi menghamburkan anggaran dan tidak memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Asalkan program betul-betul kena tepat sasaran,” tegasnya.
Untuk memastikan hal tersebut, perencanaan pembangunan harus dilakukan secara matang, berbasis data, serta melibatkan partisipasi publik. Proses penyusunan program perlu mempertimbangkan urgensi, manfaat jangka panjang, serta kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan. Prinsip skala prioritas yang objektif dan terukur wajib diterapkan agar anggaran yang terbatas dapat memberikan hasil maksimal.
Optimisme yang disampaikan Hasmadi juga ditujukan sebagai dorongan moral bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Ia menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah sebagai pelaksana kebijakan dan masyarakat sebagai penerima manfaat pembangunan akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan penyesuaian anggaran.
Lebih dari itu, pengalaman masa lalu dianggap sebagai bukti bahwa Kutai Timur memiliki kapasitas adaptif dalam menghadapi perubahan. Dengan tata kelola anggaran yang transparan, sinergis, dan berorientasi pada hasil, penyesuaian anggaran tidak perlu menjadi hambatan bagi percepatan pembangunan daerah.
Melalui pendekatan yang terarah dan berfokus, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur diyakini tetap mampu melaksanakan program-program prioritas yang memberi dampak nyata bagi masyarakat, meski dengan anggaran yang telah disesuaikan. (ADV)
![]()


