
Faktanusa.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus berupaya membangun fondasi ekonomi yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Salah satu sorotan datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Faizal Rachman, yang menilai pentingnya memperkuat sektor-sektor ekonomi di luar batu bara sebagai upaya menciptakan ketahanan fiskal jangka panjang.
Faizal mengungkapkan bahwa selama 26 tahun usia Kutai Timur, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih bertumpu pada penerimaan dari sektor pertambangan, khususnya batu bara. Ketergantungan yang besar pada satu komoditas dianggap bukan hanya berisiko, tetapi juga berpotensi menghambat percepatan pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata di masa depan.
“Memang sampai saat ini Kabupaten Kutai Timur 26 tahun sudah berdiri, kekuatan APBD kita masih ditopang oleh dana bagi hasil dari batu bara,” ujar Faizal Rachman. Rabu (26/11/2025)
Menurutnya, kenyataan tersebut harus menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat diversifikasi ekonomi. Dinamika global yang tidak menentu, mulai dari fluktuasi harga komoditas hingga perubahan pasar energi, semakin menegaskan perlunya membangun ekonomi daerah yang lebih tahan banting dan tidak mudah terpengaruh gejolak eksternal.
Faizal menekankan bahwa upaya mengurangi ketergantungan pada sektor tambang bukan berarti menyingkirkan kontribusi batu bara sepenuhnya. Sebaliknya, pemerintah daerah perlu menciptakan keseimbangan dengan mengembangkan sektor-sektor potensial lain, seperti agribisnis, pariwisata, perikanan, hingga ekonomi kreatif. Sektor-sektor ini dinilai memiliki peluang tumbuh yang besar jika dikelola secara serius dan terarah.
“Hal ini harus kita kurangi ketergantungan kita kepada dana bagi hasil batu bara,” tegasnya.
Ia menambahkan, langkah diversifikasi ekonomi harus direncanakan secara komprehensif. Mulai dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur pendukung, hingga fasilitasi kemitraan antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Tujuan utamanya adalah menciptakan ekosistem ekonomi yang mampu berdiri kokoh tanpa harus mengandalkan satu sektor saja.
Faizal juga menyoroti pentingnya memberdayakan masyarakat sebagai bagian utama dari proses transformasi ekonomi. Peningkatan kualitas dan akses terhadap sumber daya ekonomi lokal akan berdampak langsung pada kemandirian masyarakat. Dengan demikian, kesejahteraan tidak hanya menjadi slogan, tetapi terwujud melalui kesempatan kerja yang lebih luas dan sumber pendapatan yang lebih stabil.
“Agar masyarakat bisa mandiri,” pungkas Faizal.
Dengan dorongan kuat terhadap diversifikasi ekonomi, Kutai Timur diharapkan mampu memperkuat ketahanan fiskal sekaligus menciptakan masa depan pembangunan yang lebih inklusif, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh warganya. (ADV)
![]()


