
Faktanusa.com, Sangatta – Dalam menghadapi dinamika pembangunan yang terus bergerak, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Faizal Rachman, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk kembali merefleksikan visi dasar pembangunan daerah yang telah diletakkan sejak awal berdirinya kabupaten. Fondasi historis tersebut, menurutnya, menyimpan nilai-nilai strategis yang masih sangat relevan untuk diaktualisasikan di masa kini.
Faizal menjelaskan bahwa Kutai Timur sejak awal memiliki cetak biru pembangunan yang jelas melalui program strategis jangka panjang. Salah satunya adalah upaya membangun kemandirian ekonomi daerah dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal.
“Ketika Kutai Timur pertama didirikan makanya ada namanya dulu program yang diwacanakan dibuat oleh Pak Awang, bupati kita yang pertama, Gerakan Pengembangan Agribisnis,” ujar Faizal Rachman. Kamis (13/11/2025)
Ia menegaskan bahwa Gerakan Pengembangan Agribisnis (GPA) yang diinisiasi oleh Bupati pertama Kutai Timur, Awang Faroek Ishak, bukan sekadar program sementara. GPA merupakan filosofi pembangunan yang menempatkan sektor pertanian dalam arti luas—termasuk perkebunan, peternakan, dan perikanan darat—sebagai motor utama perekonomian daerah.
Dalam pandangan Faizal, nilai-nilai yang terkandung dalam GPA justru semakin relevan di tengah tantangan ekonomi global saat ini. Isu ketahanan pangan, penguatan petani, hingga pengolahan sumber daya lokal menjadi tantangan strategis yang harus dijawab dengan kebijakan tepat dan berkelanjutan.
Menghidupkan kembali spirit GPA, dengan menyesuaikannya pada kemajuan teknologi dan kebutuhan zaman, diyakininya dapat menjaga kesinambungan pembangunan daerah. Pendekatan ini memadukan kearifan lokal dengan inovasi modern, sehingga Kutai Timur terus berkembang tanpa kehilangan jati diri sebagai daerah yang bertumpu pada kekuatan agribisnis. (ADV)
![]()


