
Faktanusa.com, Sangatta – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memperkuat penggunaan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) sebagai instrumen utama untuk mengendalikan harga pangan di pasar tradisional. Upaya ini dilakukan mengikuti arahan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadhani, mengatakan bahwa sistem ini memungkinkan pemerintah daerah memonitor harga secara cepat dan akurat. “Dalam SP2KP kami dapat memantau tiga pasar tradisional besar yang ada di Kutim sebagai rujukan harga bahan pokok,” ujarnya. Rabu (19/11/2025)
Ia menjelaskan bahwa SP2KP merupakan sistem nasional yang digunakan seluruh daerah untuk melaporkan perkembangan harga. “SP2KP ini sangat penting karena pemerintah pusat juga memantau langsung kondisi harga di daerah. Jadi datanya harus valid dan diperbarui setiap hari,” kata Nora.
Menurutnya, pembaruan data dilakukan secara konsisten oleh petugas pasar. “Setiap hari kami selalu meng-update harga dan stok pangan di SP2KP, supaya masyarakat bisa mengetahui kondisi pasar secara transparan,” jelasnya.
Data harga tersebut berasal dari tiga UPTD pasar yang berada di bawah naungan Disperindag, yakni Pasar Induk Sangatta, Pasar Landasan Muara Wahau, dan Pasar Sangkulirang. “Tiga UPTD pasar itu membawahi sejumlah pasar rakyat lainnya. Jadi data yang masuk cukup menggambarkan kondisi kebutuhan pokok di Kutim,” tambahnya.
Melalui SP2KP, Disperindag Kutim memantau lebih dari 50 komoditas bahan pokok dan penting. Komoditas tersebut meliputi beras, cabai, telur, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, hingga kebutuhan rumah tangga lainnya. “Setiap perubahan harga, baik naik maupun turun, langsung terdeteksi. Dengan begitu kami bisa cepat melakukan antisipasi,” kata Nora.
Selain memperkuat pemantauan, Disperindag Kutim juga menyiapkan inovasi untuk memperluas akses informasi bagi masyarakat. Mereka bekerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistika, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim untuk menampilkan data harga melalui videotron.
“Kami sudah merencanakan pemasangan videotron informasi harga di Pasar Induk Sangatta. Insyaallah tahun ini sudah bisa direalisasikan,” ujarnya.
Videotron tersebut akan menampilkan harga pangan harian serta ketersediaan stok komoditas penting. Nora meyakini fasilitas itu akan membantu masyarakat dalam mengambil keputusan belanja. “Kalau masyarakat tahu harga sejak awal, mereka bisa membandingkan dan mengatur kebutuhan. Ini bagian dari pelayanan publik yang harus kami tingkatkan,” tegasnya.
Nora berharap optimalisasi SP2KP dan transparansi harga bahan pokok dapat memperkuat upaya pengendalian inflasi daerah. “Kami ingin memastikan masyarakat Kutim tidak terbebani oleh fluktuasi harga. Pemerintah hadir untuk memastikan harga tetap terkendali,” tutupnya. (Adv/Shin/2025)
![]()


