
Faktanusa.com, Sangatta — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memaksimalkan penggunaan dana Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tahun anggaran 2024 untuk mempercepat pembangunan daerah. Dana tersebut difokuskan pada proyek infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, serta pengembangan sektor pertanian sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kutim, Irma Aryani, menjelaskan bahwa Bankeu Provinsi Kaltim digunakan untuk mendukung sejumlah program strategis, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak.
“Di sektor kesehatan, ada beberapa kegiatan yang dibiayai Bankeu. Pertama, pengadaan susu bayi dengan gizi kurang. Kedua, penyediaan cake dan susu untuk ibu hamil. Ketiga, peningkatan kapasitas para kader,” ungkap Irma di Sangatta Sabtu (15/11/2025)
Sejalan dengan agenda nasional percepatan penurunan stunting, Pemkab Kutim mengalokasikan sebagian dana Bankeu untuk program pemberian asupan gizi tambahan bagi ibu hamil serta balita. Program ini tercatat telah mencapai realisasi fisik 100 persen dengan realisasi keuangan sebesar 96,60 persen, menunjukkan efektivitas dan ketepatan sasaran dalam pelaksanaannya.
Di sektor pertanian, bantuan keuangan provinsi turut digunakan untuk mendukung kegiatan penyuluhan. Sebanyak 264 penyuluh yang tersebar di seluruh kecamatan dilibatkan dalam pelatihan tanaman pangan serta pengembangan peternakan. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani sekaligus mendorong produktivitas sektor pertanian sebagai penopang ekonomi non-tambang di Kutim.
Selain sektor kesehatan dan pertanian, penguatan infrastruktur juga menjadi fokus utama dalam penggunaan Bankeu. Pemerintah daerah terus mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang dinilai memiliki dampak langsung terhadap peningkatan konektivitas dan akses layanan masyarakat.

Hingga 25 Oktober 2024, realisasi fisik dari total anggaran Bankeu senilai Rp32,65 miliar tercatat mencapai 48,39 persen. Sementara itu, realisasi keuangan berada pada angka 25 persen, dari target masing-masing indikator sebesar 75 persen. Pemerintah daerah mengakui masih ada tantangan dalam percepatan serapan anggaran, namun memastikan seluruh program tetap berjalan sesuai jadwal.
Pemkab Kutai Timur menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan seluruh alokasi dana Bankeu hingga akhir tahun anggaran. Pemerintah juga memastikan bahwa setiap kegiatan yang dibiayai melalui bantuan keuangan provinsi akan diawasi secara ketat agar pelaksanaannya tepat sasaran dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.
Dengan pengelolaan dana yang terarah, Pemkab Kutim berharap pembangunan di berbagai sektor dapat terus bergerak maju, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi daerah menuju pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. (Adv/Shin/**)
![]()



