Faktanusa.com, Sangatta – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menegaskan komitmennya dalam melestarikan seni dan budaya lokal daerah dengan mendorong keterlibatan aktif generasi muda. Menurutnya, upaya menjaga dan mengembangkan warisan budaya harus dimulai sejak dini, salah satunya melalui pendidikan.

Ardiansyah menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana memasukkan seni gambus sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah di Kutim. Langkah ini dinilai strategis agar generasi muda tidak hanya mengenal tetapi juga mencintai budaya daerahnya sendiri. “Dengan menanamkan kebudayaan lokal sejak di bangku sekolah, para pelajar akan tumbuh menjadi generasi yang bangga terhadap seni dan budaya Kutai Timur,” ujarnya. Kamis (13/11/2025)

Selain itu, Ardiansyah juga mengajak para penggiat seni dan budaya untuk aktif menggelar berbagai pelatihan dan kegiatan kebudayaan secara rutin. Ia mengusulkan agar minimal setiap bulan ada kegiatan adat istiadat yang diselenggarakan di Kutai Timur. “Kita punya banyak kekayaan budaya seperti seni tingkilan, tarsul, tari jepen, dan berbagai tarian khas lainnya. Kegiatan rutin akan menjadi ajang untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal,” tambahnya.

Menurut Ardiansyah, kesenian asal Kutai kini telah berkembang pesat di berbagai wilayah Kutai Timur. Pemerintah daerah, kata dia, siap memberikan dukungan penuh terhadap seluruh upaya pelestarian tersebut. Bahkan, ia berencana mengusulkan kegiatan pemecahan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk seni tingkilan khas Kutai sebagai bentuk apresiasi atas kekayaan budaya yang dimiliki daerah ini.

“Pemecahan rekor MURI akan menjadi momentum penting untuk memperkenalkan seni tingkilan ke tingkat nasional. Ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga bentuk nyata penghormatan terhadap warisan budaya yang harus terus kita jaga dan kembangkan,” tegasnya.

Sementara itu, tokoh seni budaya Kutai di Sangatta, Sayid Abdullah, mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap pengembangan seni dan budaya daerah. Ia menilai langkah yang diambil Bupati Kutim merupakan bentuk keseriusan dalam menjaga identitas kultural masyarakat.

“Kami berharap pemerintah terus memberikan dukungan nyata melalui program-program berkelanjutan. Jika dilakukan secara konsisten, seni budaya Kutai akan menjadi kebanggaan dan tren bagi generasi masa depan,” ungkap Sayid Abdullah.

Ia menambahkan, pelestarian budaya lokal tidak bisa hanya mengandalkan seniman atau komunitas budaya, tetapi membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, termasuk dukungan kebijakan pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan sinergi tersebut, Kutai Timur diyakini mampu menjadi daerah yang tidak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga kuat dalam mempertahankan nilai-nilai budayanya. (Adv/Shin/**)

Loading