Faktanusa.com, Balikpapan — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan terus menghadirkan berbagai inovasi dalam program pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Salah satu inovasi tersebut diwujudkan melalui Barbershop Lapas Balikpapan, sebuah sarana pembinaan yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelatihan keterampilan kerja, tetapi juga menjadi wadah bagi warga binaan untuk menjaga penampilan serta menumbuhkan rasa percaya diri selama menjalani masa pidana.

Barbershop yang beroperasi di dalam lingkungan Lapas ini berada di bawah koordinasi Seksi Kegiatan Kerja dan selalu dalam pengawasan petugas pembina. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada warga binaan yang telah mengikuti pelatihan cukur rambut profesional agar dapat mempraktikkan langsung keahlian mereka. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembinaan karakter kerja yang menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, serta kerja sama.

Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan menyampaikan bahwa keberadaan barbershop tersebut merupakan bagian penting dari program pembinaan kemandirian yang saat ini terus dikembangkan. “Selain sebagai wadah untuk mengasah keterampilan yang bisa menjadi bekal hidup setelah bebas nanti, barbershop ini juga membantu menjaga penampilan dan kerapian warga binaan. Dengan tampil rapi, mereka belajar menghargai diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.

Ia menambahkan, setiap kegiatan yang dijalankan di dalam barbershop senantiasa diawasi oleh petugas untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan dan mengedepankan nilai pembinaan. Dengan demikian, warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga dibimbing untuk membangun mental kerja yang positif.

Setiap hari, barbershop ini melayani kebutuhan para warga binaan. Di bawah arahan petugas, suasana kerja berlangsung tertib dan penuh semangat. Para warga binaan yang menjadi bagian dari tim barbershop menunjukkan antusiasme tinggi, karena mereka merasa memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sesama penghuni lapas.

Bagi warga binaan yang menjadi bagian dari kegiatan ini, pengalaman bekerja di barbershop memberikan makna lebih dari sekadar keterampilan. Mereka belajar tentang kepercayaan, tanggung jawab, dan pentingnya berkontribusi positif meski dalam keterbatasan. “Kami senang bisa belajar hal baru. Selain bisa memotong rambut teman-teman, kami jadi lebih percaya diri dan termotivasi untuk memperbaiki diri,” ujar salah satu warga binaan yang terlibat.

Keberadaan Barbershop Lapas Balikpapan menjadi simbol nyata komitmen lembaga pemasyarakatan dalam menjalankan fungsi pembinaan secara menyeluruh — tidak hanya fokus pada pelatihan kerja, tetapi juga pada pembentukan karakter dan mental warga binaan.

Melalui program seperti ini, Lapas Kelas IIA Balikpapan berharap seluruh warga binaan dapat mempersiapkan diri dengan keterampilan dan sikap positif agar mampu beradaptasi kembali di tengah masyarakat setelah bebas nanti. Dari balik jeruji, semangat untuk memperbaiki diri terus tumbuh, menghadirkan harapan baru menuju kehidupan yang lebih baik dan mandiri. (Adv/Shin/**)

Loading