Faktanusa.com, Balikpapan – Upaya pemberdayaan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan mendapat perhatian langsung dari pusat. Pada Jumat (15/8/2025), Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Heru Dwi Pratondo, bersama Tenaga Ahli Menteri Bidang Isu-Isu Strategis Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), Rahmad Wahyudi, dan didampingi Kepala Kanwil Ditjenpas Kaltim Hernowo Sugiastanto, kepala Lapas kelas IIA Balikpapan beserta jajaran Lapas Balikpapan melakukan kunjungan kerja ke Lapas tersebut.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja Heru Dwi Pratondo di Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan dan Samarinda. Tujuannya adalah untuk memantau pelaksanaan penguatan reformasi birokrasi serta mendukung kinerja jajaran pemasyarakatan di wilayah tersebut.
Dalam keterangannya, Heru menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pusat dan pelaksanaan di lapangan, khususnya dalam mendukung program ketahanan pangan sebagai bagian dari visi besar Presiden Republik Indonesia melalui Asta Cita.
“Kami melihat secara langsung bagaimana kebijakan Presiden mengenai ketahanan pangan diimplementasikan di lapas. Meski dengan keterbatasan lahan, teman-teman di Lapas Balikpapan mampu memanfaatkannya untuk kegiatan pertanian, perikanan, hingga peternakan,” ujarnya.

Menurut Heru, selain sebagai bagian dari program nasional, pemanfaatan lahan tersebut juga merupakan sarana strategis untuk memberdayakan warga binaan. Melalui kegiatan produktif, warga binaan didorong untuk tidak hanya pasif menjalani masa hukuman, tetapi juga mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan inovasi.
Saat ini, Lapas Kelas IIA Balikpapan dihuni sekitar 1.250 warga binaan, dengan kondisi overcapacity mencapai hampir 300 persen. Dalam kondisi demikian, program pemberdayaan dinilai sangat krusial.
“Harapannya, saat mereka bebas nanti, mereka punya bekal keterampilan. Bahkan, kalau memungkinkan, ada sertifikasi sesuai bidang masing-masing. Ini penting agar mereka tidak kembali terjerumus dalam pelanggaran hukum yang sama,” tambah Heru.
Selain sektor pertanian dan perikanan, Lapas Balikpapan juga mengembangkan berbagai usaha lain, seperti produksi roti dan bakery, serta pengolahan limbah batu bara menjadi paving block dan batako. Beberapa produk dinilai memiliki potensi pasar dan peluang ekonomi yang cukup menjanjikan.
Heru mendorong agar pengembangan ini tidak hanya berhenti di produksi, tetapi juga menyentuh aspek uji kualitas dan pengembangan skala. Salah satu usulannya adalah memanfaatkan metode tanam menggunakan polybag, agar lahan yang terbatas bisa dimaksimalkan secara vertikal.
Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan, Edy Susetyo, menyambut baik kunjungan dan dukungan yang diberikan. Ia menilai kunjungan ini merupakan bentuk perhatian nyata dari pusat terhadap kondisi dan kebutuhan lembaga pemasyarakatan di daerah.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan dukungan yang diberikan. Kami berharap ini menjadi semangat baru agar program yang kami jalankan benar-benar membawa manfaat bagi warga binaan,” kata Edy.
Ia juga berharap agar bentuk dukungan seperti pelatihan, peralatan, dan pendampingan teknis bisa terus berlanjut, sehingga warga binaan yang kembali ke masyarakat dapat menjadi pribadi yang mandiri dan bermanfaat bagi lingkungannya. (Shinta Setyana)