Kapolresta Cup V: Lomba Burung Berkicau yang Satukan Polri dan Warga Balikpapan

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan, – Suara kicau burung memenuhi udara pagi di halaman Polresta Balikpapan, Sabtu (29/6). Puluhan sangkar burung digantung rapi di tiang-tiang yang berjajar. Para pemiliknya, dengan penuh semangat dan bangga, memandang lekat-lekat burung kesayangannya beraksi. Ini bukan sekadar perlombaan. Ini adalah bentuk nyata dari sinergi antara Polri dan masyarakat dalam kemasan yang menghibur dan penuh makna: Lomba Burung Berkicau Kapolresta Cup V.

Kegiatan yang digelar untuk kelima kalinya ini dibuka secara resmi oleh Wakapolresta Balikpapan, AKBP Hendrik EB, SH, SIK. Hadir pula para pejabat penting kota — mulai dari unsur Muspida, Pejabat Utama Polresta Balikpapan, hingga para Kapolsek se-Balikpapan. Kehadiran mereka menandakan bahwa ajang ini bukan acara biasa. Ini adalah wadah membangun hubungan sosial yang harmonis, antara aparat keamanan dan warga, melalui hobi yang sudah mengakar di masyarakat.

Bagi sebagian orang, lomba burung berkicau mungkin hanya soal suara merdu dan kualitas penampilan. Namun bagi Edo, Staf Ahli Pemerintah Kota Balikpapan yang juga hadir mewakili Wali Kota, kegiatan ini memiliki makna lebih luas.

“Atas nama Pemerintah Kota Balikpapan, kami menyampaikan apresiasi yang tinggi. Ini bukan hanya lomba. Ini adalah ruang kebersamaan yang membahagiakan dan membangun,” ungkapnya dalam sambutan.

Wakapolresta Balikpapan, AKBP Hendrik EB, SH, SIK

Lomba ini menjadi titik temu antara institusi formal dan masyarakat dalam suasana yang rileks dan penuh keakraban. Dalam momen yang sederhana, muncul kepercayaan, komunikasi, dan kedekatan emosional yang kadang sulit dibangun melalui jalur formal.

Selain berfungsi sebagai hiburan dan silaturahmi, Kapolresta Cup V juga memiliki dimensi edukatif dan ekonomi. Bagi para penghobi, lomba ini menumbuhkan nilai-nilai seperti kedisiplinan, sportivitas, dan kepedulian terhadap satwa.

“Di tengah tantangan sosial saat ini, kegiatan yang menumbuhkan hobi positif seperti ini sangat dibutuhkan. Komunitas ini bisa menjadi pelindung dari pengaruh negatif di luar sana,” kata Edo.

Tak kalah penting, geliat ekonomi mikro ikut terangkat. Sejak pagi, sejumlah pedagang makanan, aksesoris burung, hingga penyedia jasa perawatan tampak sibuk melayani pengunjung. Menurut Edo, ini membuktikan bahwa kegiatan semacam ini dapat menjadi motor kecil bagi perekonomian lokal.

“Kalau dikembangkan lebih profesional, event seperti ini bisa jadi magnet wisata. Bukan tidak mungkin Balikpapan bisa dikenal sebagai kota yang ramah komunitas dan punya agenda budaya rutin yang unik,” tambahnya.

Pelaksanaan Kapolresta Cup V ini bertepatan dengan momentum Hari Bhayangkara ke-79, yang menjadikan acara terasa lebih istimewa. Bagi institusi Polri, momen ini menjadi cara untuk menunjukkan wajah yang lebih humanis kepada masyarakat. Tidak hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra yang hadir dalam kegiatan warga.

“Ini refleksi nyata Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Melalui kegiatan ini, warga bisa melihat sisi Polri yang bersahabat dan terbuka,” terang Edo lagi.

Suasana Acara Lomba burung di halaman Polresta Balikpapan, Sabtu (29/6)

Dalam suasana yang santai dan menyenangkan, masyarakat lebih mudah berinteraksi dengan aparat. Tidak ada sekat, tidak ada jarak. Yang ada hanyalah kecintaan bersama terhadap hobi, dan semangat membangun kota yang lebih nyaman.

Melihat antusiasme dan dampak positif yang dihasilkan, Pemerintah Kota Balikpapan berharap lomba burung berkicau Kapolresta Cup bisa terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan.

“Kalau bisa dikembangkan dengan kolaborasi lintas sektor — dari Pemkot, Polri, komunitas, hingga pelaku usaha — saya yakin event ini bisa go nasional,” ujar Edo optimistis.

Senada dengan itu, Kasi Humas Polresta Balikpapan menyampaikan harapan agar kegiatan ini terus menjadi ruang kontribusi nyata bagi kemajuan kota.

“Semoga lomba burung berkicau ini dapat terus menjadi wadah sinergi dan simbol kedekatan Polri dengan masyarakat. Kami ingin Balikpapan tumbuh sebagai kota global yang nyaman, dalam bingkai Madinatul Iman,” tutupnya.

Kapolresta Cup V bukan hanya tentang burung yang berkicau. Ia adalah simbol tentang bagaimana keakraban bisa tumbuh dari hobi, bagaimana keamanan bisa hadir tanpa senjata, dan bagaimana sebuah kota bisa tumbuh dengan harmoni. Di Balikpapan, kicau burung adalah suara dari semangat kebersamaan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top