Peresmian Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV di Samarinda Jadi Momentum Penguatan Budaya Kaltim

Loading

Faktanusa.com, Samarinda, — Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Fadly Imawan, turut hadir dalam peresmian Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV yang berlangsung di Samarinda pada Jumat (30/5). Kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan dialog kebudayaan yang menghadirkan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, sebagai pembicara utama.

Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi momen penting dalam upaya memperkuat pelestarian budaya lokal di Kaltim, sekaligus menegaskan dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan kebudayaan daerah.

Fadly, yang kerap disapa Wawan, menegaskan bahwa kehadiran Menteri Kebudayaan ke Bumi Etam merupakan bentuk perhatian besar pemerintah pusat terhadap perkembangan dan pelestarian kebudayaan di wilayah ini. Ia menjelaskan bahwa Kementerian Kebudayaan memiliki peran strategis dalam merancang kebijakan yang mampu mendukung pemerintah daerah, khususnya dalam memberikan dukungan teknis dan sumber daya untuk melestarikan budaya lokal.

“Kementerian Kebudayaan RI bukan hanya membuat kebijakan, tetapi juga memberikan pendampingan dan dukungan teknis kepada pemerintah daerah agar pelestarian budaya bisa berjalan optimal. Ini sangat penting bagi Kalimantan Timur yang kaya akan ragam budaya,” ujar Fadly.

Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Fadly Imawan, turut hadir dalam peresmian Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV yang berlangsung di Samarinda pada Jumat (30/5).

Dalam dialog kebudayaan tersebut, Wawan juga mengungkapkan harapannya agar kunjungan Menteri Fadli Zon menjadi momentum positif untuk memperkuat identitas budaya Kaltim hingga ke tingkat nasional dan internasional. Menurutnya, budaya Kaltim yang beragam—mulai dari bahasa daerah, adat istiadat, hingga keberagaman suku—harus diperkenalkan secara luas agar semakin dikenal dunia.

“Kaltim kaya dengan budaya yang unik dan beragam. Bahasa daerah, adat istiadat, serta ragam suku di sini menjadi potensi besar yang harus terus kita promosikan, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Budaya kita harus mendunia,” tambahnya.

Fadly juga menyoroti pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, seniman, komunitas budaya, hingga generasi muda, untuk bersama-sama mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Ia menegaskan bahwa pelestarian budaya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor.

“Pelestarian budaya harus melibatkan berbagai pihak. Pemerintah, seniman, komunitas, dan anak muda harus bersinergi dalam hal kreativitas, pembiayaan, serta promosi budaya,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Fadly mengajak generasi muda untuk aktif berperan dalam gerakan kebudayaan dengan menghadirkan karya-karya kreatif yang modern namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal. Menurutnya, seni merupakan sarana efektif untuk menanamkan falsafah bangsa dan memperkuat karakter serta identitas nasional.

“Melalui seni, anak muda dapat memahami nilai-nilai luhur bangsa. Gerakan kebudayaan ini sangat penting karena membentuk karakter dan memperkuat identitas nasional kita,” kata politisi Golkar itu.

Salah satu sorotan utama dalam acara ini adalah keberadaan Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV yang baru saja diresmikan. Gedung ini dipandang sebagai tonggak penting dalam usaha pelestarian warisan budaya di Kalimantan Timur. BPK Wilayah XIV nantinya akan bertugas melakukan inventarisasi, perlindungan, hingga promosi budaya lokal serta cagar budaya di wilayah ini.

“Gedung BPK ini menjadi pusat informasi dan sumber daya bagi masyarakat untuk belajar dan berpartisipasi dalam pelestarian budaya. Ini adalah langkah strategis untuk menjaga agar budaya lokal kita tetap hidup dan berkembang,” tutur Fadly.

Dengan dukungan kebijakan dari pemerintah pusat dan semangat pelestarian dari daerah, Fadly optimistis bahwa budaya Kaltim akan semakin dikenal dan dihargai, baik di tingkat nasional maupun global. Ia berharap sinergi antara pemerintah dan masyarakat terus diperkuat agar kekayaan budaya Kaltim tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga menjadi aset budaya bangsa yang berkelas dunia. (Adv/**)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top