Faktanusa.com, Samarinda – Upaya penataan ulang kawasan olahraga di Samarinda kembali menjadi sorotan, menyusul rapat koordinasi yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Rabu (14/5/2025). Fokus pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur Kaltim ini mengarah pada peningkatan fungsi dan kebersihan lingkungan Gelanggang Olahraga (Gelora) Kadrie Oening, termasuk rencana reaktivasi Hotel Atlet di dalam kompleks tersebut.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah aspek kebersihan area belakang stadion. Menurut pakar tata kota, kebersihan lingkungan memiliki peran krusial dalam menciptakan ekosistem kota yang sehat dan layak huni.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Agus Hari Kesuma, menyampaikan bahwa Gubernur Kaltim telah memberikan arahan khusus untuk meningkatkan perhatian terhadap area tersebut.

“Dalam pertemuan tersebut, kami diminta untuk memberi perhatian lebih terhadap kebersihan area belakang stadion Kadrie Oening, sebagai bagian dari tanggung jawab kami,” ujarnya.

Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi peningkatan estetika kawasan publik. Penelitian dalam bidang perencanaan wilayah menunjukkan bahwa fasilitas olahraga yang tertata rapi dan bersih tidak hanya menciptakan kenyamanan bagi pengguna, tetapi juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam aktivitas fisik. Hal ini relevan dengan rencana jangka pendek Pemprov untuk mengaktifkan kembali Hotel Atlet sebagai fasilitas penunjang kegiatan olahraga.

Hotel Atlet sebelumnya telah digunakan sebagai akomodasi peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 pada tahun 2024. Kini, Pemprov Kaltim mendorong reaktivasi hotel tersebut guna mendukung kegiatan keolahragaan dan kepemudaan. Namun, Dispora Kaltim tidak akan mengelola operasional hotel secara langsung.

“Pengelolaan hotel sepenuhnya akan dilaksanakan oleh Perusda MBS. Dispora tidak memiliki peran dalam operasional tersebut,” tegas Agus Hari Kesuma.

Kebijakan ini mencerminkan model pemisahan fungsi antara instansi publik dan entitas bisnis yang umum diterapkan dalam tata kelola pemerintahan modern. Dengan menyerahkan pengelolaan kepada Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (Perusda MBS), pemerintah daerah dapat lebih fokus pada pelayanan masyarakat, sementara unit usaha daerah dapat menjalankan fungsi ekonomi secara lebih fleksibel dan profesional.

Lebih jauh, Agus menekankan bahwa keberadaan Hotel Atlet diharapkan dapat menjadi salah satu motor pendukung kegiatan besar di Samarinda.

“Dengan adanya hotel tersebut, kita harapkan dapat membantu menyediakan akomodasi bagi para peserta berbagai event besar di Samarinda. Ini juga dapat menjadi pemasukan tambahan bagi daerah melalui sektor pariwisata dan perhotelan,” tambahnya.

Secara ekonomi, fasilitas seperti hotel milik pemerintah dapat berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) apabila dikelola secara efisien.

Di sisi lain, efektivitas pengelolaan hotel sangat bergantung pada kesiapan fasilitas dan kualitas pelayanan. Oleh karena itu, Perusda MBS dituntut untuk segera melakukan perbaikan infrastruktur dan meningkatkan manajemen operasional hotel. Hal ini selaras dengan prinsip-prinsip pengelolaan aset publik yang berbasis produktivitas dan keberlanjutan, guna menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi daerah.

Selain fungsi penginapan, Hotel Atlet juga dirancang untuk mendukung berbagai kegiatan pelatihan, seminar, dan workshop kepemudaan. Posisi strategisnya yang berada dekat dengan pusat kota dan fasilitas olahraga utama menjadikan hotel ini aset penting dalam mendukung pembangunan sektor olahraga dan pariwisata.

“Hotel ini berada di kawasan strategis, dekat dengan pusat kota dan fasilitas olahraga lainnya. Jadi, keberadaannya bisa menjadi nilai tambah bagi sektor pariwisata di Samarinda,” pungkasnya. (Adv/Zai/**)

Loading