Asti Mazar Dorong Optimalisasi BLK untuk Kurangi Pengangguran di Kutim

Loading

Kutai Timur – Tingginya angka pengangguran di Kutai Timur menjadi perhatian serius Anggota DPRD Kutim, Asti Mazar.

Ia menilai keterbatasan kualitas SDM menjadi salah satu penyebab utama, sehingga pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan kompetensi generasi muda melalui BLK.

“Kita memiliki Balai Latihan Kerja yang seharusnya mampu menciptakan anak-anak muda dengan kompetensi luar biasa. Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton di rumah sendiri,” ujar Asti.

Politisi Golkar tersebut mengungkapkan, dirinya pernah mengusulkan peningkatan anggaran BLK dalam Musrenbang di Kecamatan Rantau Pulung kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim.

Menurutnya, anggaran yang ada saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pelatihan di seluruh wilayah Kutim.

“Anggaran sebesar Rp 5 miliar jelas tidak memadai mengingat luasnya wilayah Kutai Timur. Kita perlu anggaran yang lebih besar agar anak-anak muda mendapatkan pelatihan yang layak dan siap bersaing di pasar kerja,” jelasnya.

Asti juga mengingatkan agar masyarakat tidak sepenuhnya bergantung pada perusahaan untuk menciptakan lapangan kerja.

Ia mendorong generasi muda untuk mengembangkan jiwa wirausaha dan menciptakan peluang kerja mandiri.

“Selain pelatihan, kita juga harus mendorong anak muda untuk memiliki semangat berwirausaha. Jangan hanya mengandalkan perusahaan-perusahaan besar,” tambah Anggota Komisi B DPRD Kutim tersebut.

Dengan pengembangan program pelatihan dan dukungan anggaran yang memadai, Asti berharap angka pengangguran di Kutim dapat ditekan secara signifikan.

Ia menekankan bahwa generasi muda harus dipersiapkan untuk bersaing di era modern dengan keterampilan dan inovasi yang mumpuni.

“Anak muda saat ini harus memiliki kemampuan bersaing, salah satunya dengan berwirausaha dan memanfaatkan potensi lokal yang ada,” pungkasnya.

Optimalisasi BLK dan pemberdayaan generasi muda menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim sekaligus menciptakan perekonomian daerah yang lebih mandiri dan berdaya saing.ADV

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top