Kutai Timur – Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, menekankan pentingnya pengelolaan potensi daerah yang bijak demi pembangunan berkelanjutan. Ia berharap Kutai Timur dapat menjadi model pembangunan yang maju dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal.
“Wilayah ini memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pembangunan. Namun, kita harus bersiap menghadapi masa depan, termasuk menghentikan ekspor tambang pada 2040. Ini langkah penting untuk keberlanjutan,” ujar Jimmi.
Ia menyoroti perlunya kebijakan yang mampu mendorong perekonomian lokal, terutama melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah memperbanyak paket penunjukan langsung (PL) untuk pelaku usaha kecil di sektor jasa konstruksi.
“Dengan memperbanyak PL, kita tidak hanya mendukung UKM tetapi juga membantu serapan anggaran lebih efektif. Ini strategi sederhana namun berdampak besar,” jelasnya.
Jimmi menambahkan, pola ini akan memberikan peluang yang lebih merata bagi para pelaku usaha kecil, sekaligus mengurangi ketimpangan di sektor konstruksi. Selain itu, kebijakan ini dinilai dapat menekan kemungkinan terjadinya sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa), khususnya pada proyek multi years contract (MYC) yang diproyeksikan mencapai Rp414 miliar.
“Kita berikan kesempatan kepada semua pelaku usaha kecil dan menengah untuk terlibat. Ini juga langkah untuk memastikan anggaran tidak terbuang percuma,” tambah Jimmi.
Melalui kebijakan tersebut, ia berharap pembangunan di Kutai Timur dapat terus berjalan selaras dengan kebutuhan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.(SH/ADV)