Kutai Timur – Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kutai Timur (Kutim), Hj. Hasna, menyampaikan pandangan fraksinya dalam rapat paripurna ke-20 terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

Fraksi Golkar menyoroti proyeksi pendapatan daerah yang mencapai Rp11,151 triliun sebagai langkah strategis untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) diproyeksikan mencapai Rp358,388 miliar, dana transfer sebesar Rp10,245 triliun, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp547,798 miliar.

Fraksi Golkar memberikan apresiasi terhadap kenaikan target PAD yang mencapai Rp66 miliar dibandingkan APBD 2024, di mana target PAD sebelumnya hanya Rp292,244 miliar.

Menurut Hasna, peningkatan ini menunjukkan kinerja positif pemerintah daerah dalam memaksimalkan penerimaan dari sektor pajak dan retribusi.

“Kami mendorong agar Pemkab Kutim terus menggali potensi ekonomi lokal untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah,” ujar Hasna.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. Setiap dana yang diterima, menurutnya, harus dialokasikan secara tepat sasaran untuk mendukung pembangunan yang merata, terutama pada sektor pelayanan publik dan infrastruktur dasar.

Dengan target pendapatan yang lebih tinggi, Fraksi Golkar melihat APBD 2025 sebagai peluang besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kutim.

Namun, Hasna mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan.

“Target pendapatan ini bukan hanya angka, tetapi tanggung jawab besar yang memerlukan kolaborasi dan perencanaan yang matang. Kami optimistis jika potensi daerah dioptimalkan, kesejahteraan masyarakat Kutim akan terus meningkat,” tutup Hasna.

Fraksi Golkar berharap dengan peningkatan target pendapatan daerah, APBD 2025 dapat menjadi alat strategis untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat Kutai Timur.ADV

Loading