Gandeng Dua Platform, Disdikbud Balikpapan Serius Rubah Paradigma Peserta Didik Terhadap Digitalisasi

Loading

Faktanusa.com, Balikpapan  – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikapapan menggandeng dua platform sebagai media pembelajaran digitalisasi peserta didik.

Ini disampaikannya karena dua platform, yakni kelas pintar dan google sudah berjalan sekitar dua tahun.

“Google itu Program Google Reference School (GRS) atau Sekolah Rujukan Google, jadi pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem pembelajaran dan menerima sistem pembelajaran,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Irfan Taufik, Kamis (26/9/2024).

Ia mengungkapkan kedua platform tersebut berfungsi sebagai digitalisasi belajar dan mengajar.

“Tujuannya untuk mempermudah anak-anak kita dan para guru dalam menyampaikan seluruh mata pelajaran, baik yang dipelajari maupun memberikan pembelajaran,” ujarnya.

Ia mencontohkan, ketika mengajarkan peserta didik tentang kuda tapi mereka tidak pernah melihatnya. Sehingga dengan adanya digitalisasi ini peserta didik lebih mudah belajar.

“Kalau dengan digitalisasi mereka bisa langsung lihat ‘kan, ada gambarnya bahkan dia bergerak. Dilihat pun seperti hidup kuda itu, nah mereka langsung melihat oh ternyata kuda seperti itu. Jadi itu adalah bagian-bagian penting yang bisa mempercepat proses belajar-mengajar di sekolah,” ungkapnya.

Ditegaskannya, proses itu yang disebut napas dari kurikulum merdeka. Boleh belajar di mana saja, boleh mengajar di sama saja.

“Dengan sistem itu, digitalisasi kita coba lakukan. Kapanpun belajar di mana pun belajar, bawa laptop duduk santai lalu diskusi dengan para gurunya. Saya kira itulah napasnya merdeka belajar,” terangnya.

Sehingga, kata dia, hal inilah yang merubah standar pendidikan di masa kini.

“Dulu ada Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) ‘kan, nah sekarang sudah nggak ada lagi. Tapi kita harus tahu dong, kualitas pendidikan kita di Balikpapan ada dimana. Jadi kita coba melakukan ujian secara lokal supaya kita mau lihat standar anak-anak kita ini sudah sampai mana, walaupun itu tidak menjadi penilaian,” jelasnya.

Dengan demikian, Disdikbud Balikpapan menerapkan ujian lokal dengan by sistem untuk memudahkan proses belajar-mengajar dan mengetahui standar pendidikan di Kota Madinatul Iman ini.

“Jadi gampang tinggal klik dan klik, ketemu angkanya udah kita punya standar sendiri, oh standar kita masih ada di level ini. Alhamdulillah, anak-anak kita sudah luar biasa,” pungkasnya. (ADV)

Penulis : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top