Faktanusa.com, Sangatta – Melihat angka perceraian di Kabupaten Kutai Timur yang saat ini masih terbilang tinggi, Yan, Ketua Komisi D DPRD Kutim memberikan tanggapannya kepada tim media dalam sebuah kesempatan wawancara.
Menurutnya, keputusan untuk bercerai merupakan hak setiap masing-masing orang dan merupakan ranah masalah pribadi.kendati demikian, ia berharap setiap anak muda dapat berfikir lebih rasional sebelum memutuskan untuk menjalani rumah tangga dengan seseorang.
“Tentang perceraian kan Ini masalah hak di setiap orang. Kita ingin agar anak-anak muda kalau mencari pasangan berpikirlah yang rasional juga jangan terutama di kalangan perempuan sangat mudah menerima tawaran seorang laki-laki kalau memang dia belum begitu mengenal dengan baik. Akhirnya terjadi perceraian. Nanti jadi pikir matang, pikir yang baik,” bebernya.
Yan juga menilai bahwa salah satu hal yang seringkali menjadi alasan sebuah perceraian adalah faktor ekonomi. Disampaikannya, faktor berfikir dan bersikap kurang dewasa ketika menghadapi sebuah permasalahan juga seringkali memicu sebuahpertengkaran yang berhujung perceraian.
“Saya lihat salah satu yang membuat sering perceraian ini adalah masalah dalam keluarga karena faktor ekonomi. Nah itu satu ya sehingga kalau tidak dewasa di dalam mencari atau dewasa dan dalam menyelesaikan persoalan berkelahi, cerai,” katanya.
Sehingga, Yan menganjurkan bagus setiap pasangan muda untuk terus memperbaiki tingkat kesejahteraan keluarga dari sisi ekonomi agar dapat mengurangi kemungkinan keputusan untuk bercerai.
“Sehingga kalau saya sih perbaiki dulu tingkat kesejahteraan keluarga dari sisi ekonomi, kalau saya sih memandangnya begitu,” terangnya.
Yan juga menanggapi adanya persepsi tentang tanggung jawab pihak KUA dalam melakukan sosialisasi dan pemahaman terhadap pasangan ataupun calon pasangan agar dapat membuat setiap pasangan bisa lebih bijaksana dalam menyikapi masalah yang terjadi ataupun bagaimana ketika dihadapkan pada keputusan yang tidak mudah.
Menurutnya, hal tersebut memang menjadi dasar materi yang harus disampaikan oleh pihak KUA, kendati demikian ia juga yakin bahwa pemahaman agama juga memegang faktor penting yang tidak kalah efektif dalam memberi pemahaman setiap pasangan dalam menjalani kehidupan berumahtangga.
“Yah memang itu menjadi pokok dasar dia untuk mensosialisasi itu. Tetapi yang saya lihat yang paling menyentuh dan paling banyak dilakukan ini terkait dengan agama kita,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Umat Kristiani itu setiap minggu bahkan ada pendidikan keluarga oleh para hamba-hamba Tuhan itu. Nah kalau di muslim itu setiap minggu bahkan di pengajian Apa itu kan ada acara masalahnya yang paling efektif justru di situ,” tandasnya.ADV