Ananda Emira Moeis Soroti Tingginya Stunting di Kaltim

Loading

Faktanusa.com, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, Ananda Emira Moeis, secara khusus membahas penanganan stunting di Benua Etam. Dengan prevalensi stunting yang mencapai 23,1 persen pada tahun 2022, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan masih belum ada penurunan yang signifikan dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 22,3 persen.
Ananda menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak serius stunting terhadap sumber daya manusia (SDM) generasi penerus. “Kita harus segera turun tangan untuk mengatasinya,” ujar Ananda di Gedung DPRD Kaltim, Senin (16/11/2023).
Menurutnya, peran pemerintah sangat penting dalam penanganan stunting, termasuk optimalisasi Posyandu di desa-desa. Meskipun bantuan telah diberikan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, Ananda terus berupaya meningkatkan upaya agar dapat mencapai standar nasional.

Ananda menyoroti peran vital Posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu hamil dan balita. “Melalui Posyandu, kita bisa mendeteksi dini dan mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan di Kaltim,” tambahnya.
Pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam menangani stunting juga ditekankan oleh Ananda. “Kita harus bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama,” tegasnya.
Ananda menegaskan bahwa penekanan terhadap stunting sesuai dengan upaya peningkatan sumber daya manusia, seiring dengan persiapan Kaltim menghadapi tantangan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
“Kita harus menyiapkan SDM yang punya kualitas yang mumpuni,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Kaltim berharap dapat melangkah menuju pemulihan dari masalah stunting yang masih menjadi sorotan di Benua Etam. (ADV/**)
Editor : Shinta Setyana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top