Faktanusa.com, Balikpapan – Peristiwa kebakaran yang terjadi di Pabrik Smelter Nikel PT.KFI (Kalimantan Ferro Industri) pada Rabu (11/10/2023) lalu di Kel. Pendingin Kec. Sangasanga Kab. Kukar. Dalam kebakaran tersebut menyebabkan dua orang pekerja yang menjadi korban yaitu satu meninggal dunia akibat luka bakar atas nama JL (49), dan satu lagi mengalami luka serius atas nama CW (40) yang kedua korban tersebut merupakan Warga Negara Tiongkok
perusahan Smelter Nikel. Dan hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dalam kasus kebakaran tersebut.
Dalam hal ini, Wakil ketua DPRD Provinsi Kaltim Sigit Wibowo mendapat tanggapan serius dan meminta kepada pihak yang menangani kasus tersebut harus segera mengungkap terjadi kebakaran dan kepada Manajemen PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) selaku founder pabrik itu untuk bisa perketat dalam keamanan kepada tenaga kerja.
“Sampai saat ini pihak ke polisi sudah bekerja keras untuk menangani kasus kebakaran yang terjadi di pabrik smelter, biarlah mereka yang bekerja. Dan kepada masyarakat saya sarankan untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan berita yang berkonotasi negatif, biarlah para penyidik untuk bekerja sebaik-baiknya,” kata Sigit saat ditemui media ini usai giat resesnya di Balikpapan.
“Yang terpenting itu Manajemen PT Kalimantan Ferro Industry selaku founder pabrik Smelter Nikel itu untuk bisa perketat dalam hal keamanan kepada tenaga kerja juga peran manajemen dalam memberikan pengarahan kepada tenaga kerja dipagi hari sebelum bekerja,” jelasnya.
Sigit Wibowo menambahkan dengan adanya pembangunan smelter nikel ini untuk membuat industri pengolahan di dalam negeri semakin bertambah, serta banyak tenaga lokal yang dipekerjakan di Pabrik Smelter.
“Dengan adanya pembangunan pabrik smelter nikel di Kalimantan Timur maka serapan tenaga kerja lokal bisa dipekerjakan, kalau tidak salah sekitar 1.700 Tenaga kerja lokal berasal dari 2 kecamatan dan 6 kelurahan sementara tenaga kerja asing sekitar 250 tenaga kerja saja,” pungkasnya. Minggu (22/10/2023).