Faktanusa.com, Samarinda – Pabrik Smelter Nikel yang terbakar di kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara Rabu (10/10/2023) lalu merupakan naungan dari PT Kalimantan Ferro Industry (KFI).
Menanggapi kejadian ini, DPRD Kaltim pun bakal memanggil pimpinan perusahaan itu, untuk mendapatkan keterangan kejadian kecelakaan tersebut.
“Dari Kejadian harus jadi evaluasi perusahaan,” jelas Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji. Kamis (12/10/2023)
Dari DPRD sejatinya telah mendukung sepenuhnya pabrik smelter nikel. Sebab, berguna untuk peningkatan ekonomi masyarakat Kukar khususnya dan Kaltim umumnya.
Seno Aji juga telah memberi perhatian terhadap pabrik ini. Pihaknya telah meminta pemenuhan 60 persen tenaga kerja lokal yang telah disetujui pihak perusahaan .
“Namun, kecelakaan justru terjadi, padahal peresmian baru mereka lakukan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, pada 19 September 2023, Gubernur Kaltim Isran Noor kala itu memimpin Peresmian Pabrik Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) – Tahap Pertama di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Pabrik smelter nikel yang dibangun pada 22 Januari 2022 itu telah menelan dana investasi tidak kurang dari Rp5 triliun dengan serapan tenaga kerja lokal 1.700 orang dan 250 tenaga kerja asing. Penyerapan tenaga kerja lokal berasal dari dua kecamatan dan enam kelurahan.
Saat itu, mereka berhasil membangun 2 line. Secara keseluruhan perusahaan ini akan membangun 18 line dengan total produksi nikel 4-5 juta ton. Isran kala itu yakin jika 18 line smelter nikel ini bisa selesai. Apalagi tenaga kerja yang akan terserap di industri besar ini mencapai 10.000 hingga 15.000 orang. (ADV/**)