Faktanusa.com, Balikpapan – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan pada hari ini Rabu 28 September 2022 terpaksa harus ditunda.
RDP Komisi III yang rencana membahas tindak lanjut pelaksanaan proyek penanggulangan banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal tersebut ditunda dikarenakan dari pihak Kontraktor yaitu PT. Fahreza Dura Perkasa serta Unit Layanan Pengadaan (ULP) tidak hadir dalam rapat tersebut.
Ketua Komisi III DPRD kota Balikpapan Alwi Al Qadri mengatakan dengan ditundanya tadi RDP karena dari pihak Perusahaan PT. Fahreza Duta Perkasa dan ULP karena masih berada di luar kota.
“Tadi pagi kami sudah mendapatkan kabar dari Direktur PT. Fahreza bahwa beliau berada diluar Kota, di Jakarta sedangkan Kepala Unit Layanan Pengadaan masih menjalani Dinas Ke Banjarmasin, sehingga tidak bisa hadir.” Kata Alwi kepada awak media ini di kantor DPRD kota Balikpapan. Rabu (28/9/2022).
“Sementara yang stand by hanya Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) pak Yusri.” ujar Alwi.
Alwi menjelaskan kepada media bahwa pihaknya berencana akan menjadwalkan pemanggilan kembali lagi terhadap pimpinan PT. Fahreza Duta Perkasa untuk memberikan penjelasan terkait tindaklanjut pengerjaan proyek penanggulangan banjir yang telah dilaunching oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud pada 5 September 2022 lalu.
Sementara, anggaran proyek DAS Ampal sendiri sebesar RP. 136 miliar yang dibiayai secara multiyear hingga tahun 2023 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan telah berjalan.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) hanya menanyakan sudah sejauh mana progress pengerjaan proyek tersebut.
“Sebenarnya tidak ada masalah yang sangat krusial, pihaknya hanya menanyakan sejauh mana progress proyek ini sudah berjalan dengan kontrak yang sangat besar.” Kata Alwi.
Selain itu, proyek ini juga sangat diharapkan oleh masyarakat, karena dalam beberapa bulan ini akibat curah hujan tertinggi, tidak bisa dihindarkan terjadinya banjir di beberapa titik di Kota Balikpapan.
“Curah hujan sekarang cukup tinggi, hujan hampir tiap hari, bila proyek ini tidak cepat dikerjakan maka akan terjadi banjir dibeberapa titik di Kota Balikpapan.” Ujar Alwi.
“Harapan kita ada di proyek DAS Ampal salah satunya. Mungkin tidak bisa 100 persen mengatasi masalah banjir, tapi paling tidak sekitar 30 hingga 40 persen setelah teratasi,” sambungnya
Alwi menegaskan bahwa proyek penanggulangan banjir ini salah satu perhatian khusus dari DPRD kota Balikpapan, dimana anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah sangat besar, sehingga diharapkan agar proyek ini tidak sia-sia.
“Kami akan terus mengawal pelaksanaan proyek DAS Ampal ini, agar pelaksanaannya bisa sukses. Serta bagaimana tindak lanjutnya kami masih menunggu perkembangannya pekerjaannya yang saat ini juga masih belum dimulai. Terutama menyangkut pengerjaan di season 1 yang ditargetkan selesai pada Desember ini tapi kita lihat nanti di bulan November bagaimana pelaksanaannya, apakah berjalan atau tidak.” pungkas Alwi.
Reporter & Editor : Shinta Setyana