Faktanusa.com, Balikpapan – Dalam rangka mencegah penyebaran wabah Voronavirus Disease (Covid-19), Lembaga Permasyarakat (Lapas) Kelas IIA Kota Balikpapan melakukan Rapid Test Antigen bagi Pegawai dan Calon Pegawai Negeri Lapas Kelas IIA Kota Balikpapapan. Kegiatan ini merupakan kegiatan rangkaian yang kedua yang sebelumnya sudah di laksanakan sekitar awal tahun 2020. Sabtu (30/1/2021)
Sebanyak 96 orang petugas Lapas Kelas IIA kota Balikpapan menjalani Rapid Test Antigen. Peserta yang hadir lebih baik untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan, baik ketika mengantri, mendaftar maupun menunggu giliran pemeriksaan.
Dokter yang bertugas di lapangan yakni dr. Debora Christi Sinaga dan dr. Muhammad.
“Kegiatan hari ini sebenarnya sesuai dengan surat edaran dari Pemasyarakatan untuk melaksanakan skrining dengan cara Rapid Test Antigen kepada seluruh pegawai.” kata dr. Muhammad saat diminta keterangan pada media ini.
Kegiatan Rapid Test Antigen dimulai jam 9 pagi.
“Secara keseluruhan jumlah pegawai termasuk calon pegawai negeri itu ada 96 orang, jadi sasaran utama pada saat ini adalah pegawai yang bolak-balik masuk ke dalam lapas,” ujarnya
“Sedangkan warga binaan saya belum ada agenda nanti saya konfirmasi selanjutnya, terkait dengan koordinasi dengan Bapak Pimpinan Kepala Kantor Wilayah.” imbuhnya.
Dikesempatan lain, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Pujiono Slamet menjelaskan Kegiatan Rapid Test Antigen yang dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Kota Balikpapan dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19.
“Tentu kita harus mengetahui walaupun sekarang dalam keadaan sehat semua, jangan-jangan OTG (Orang Tanpa Gejala),” ungkap Pujiono
“Jadi untuk mengetahui hal tersebut seluruh petugas kita adakan Rapid Test Antigen pada hari ini Sabtu (30/1/2021) yang bekerja sama dengan dokter-dokter Rumah Sakit Kota Balikpapan,” lanjutnya
“Semua petugas kami 96 orang dan akhirnya kita ketahui dari kami yang ternyata ada 2 orang dari staf kami Reaktif artinya ini boleh dikatakan walaupun bukan kesimpulan akhir terindikasi sebagai OTG dan langkah selanjutnya yang reaktif pada hari ini kita isolasi secara mandiri selama kurang lebih 10 sampai 14 hari. Dan Dokter akan memberikan edukasi-edukasi apa yang harus dilakukan, apa yang harus dikonsumsi untuk tetap bugar, sehat, sampai selanjutnya langkah Swab apakah masih positif.” sambungnya.
“Harapan kami yakni sama yang ada di bumi ini supaya Covid-19 bisa dikendalikan sehingga angka kematian bisa di netralkan atau bisa di kondisikan supaya angka kematian dapat ditanggulangi,”tutupnya